Mengagumi, Jangan Sampai Menyakiti

3 min read
2021-02-15 11:07:31
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Manusia diciptakan dengan potensi akal pikiran dan naluri untuk menyayangi, serta perasaan kagum pada sesuatu yang lebih unggul darinya. Manusia bisa saling menyayangi antar sesamanya, juga menyayangi mahluk lain seperti hewan dan tumbuhan.

Rasa suka dan kagum ini menjadi salah satu pemicu beberapa orang memelihara hewan. Akan tetapi, sering kali tanpa sadar manusia menyakiti hewan-hewan yang disukainya itu.

Contoh sederhananya adalah praktik pemeliharaan burung. Pada hakikatnya, burung diciptakan dengan sayap dan berkesempatan untuk terbang bebas kesana kemari sejauh mata memandang.



Namun, banyak manusia yang memelihara bermacam jenis burung dengan alasan suka atau mengagumi kicauan dan bulunya yang indah dan mengurung mereka dalam sangkar sehingga membatasi daya jelajah mereka. Kesukaan memelihara ini mengakibatkan populasi beberapa jenis burung menjadi terancam karena perburuannya terus meningkat.

Hewan eksotis dan liar mulai dari reptil, primata, hingga kucing hutan juga tidak luput dari rasa kagum manusia. Banyak orang yang mulai berusaha memelihara hewan-hewan tersebut, hingga menjadi hobi dan trend tersendiri. Bahkan, beberapa orang merasa bangga apabila mampu memelihara hewan-hewan tersebut di rumahnya.

Baca juga: Terkena Virus, 89 Ayam Ilegal dari Thailand Dimusnahkan

Akan tetapi lagi-lagi hal tersebut sebenarnya merusak keberlangsungan hidup hewan-hewan itu. Seperti owa jawa yang diincar para pemburu dengan segala cara, hingga sanggup membunuh induknya agar bisa mendapatkan anaknya untuk dijual pada “pecinta hewan” dengan harga tinggi.

Rasa kagum manusia pada hewan ini juga memicu beberapa oknum untuk mengadakan sirkus hewan. Hewan-hewan sirkus seperti gajah, lumba-lumba hingga harimau dilatih dengan kekerasan dan paksaan untuk melakukan atraksi di luar kemampuannya. Tujuannya hanya untuk memenuhi hasrat "hiburan" manusia dan mengejar keuntungan sesaat.



Akibatnya tidak sedikit hewan yang mengalami gangguan psikologis saat menjalani pelatihan ini karena otak hewan tidak dapat melakukan proses berfikir seperti manusia. Inilah yang menjadi perbedaan jelas antara manusia dan hewan. Ketidakmampuan hewan untuk berfikir menyebabkan mereka hidup dalam keadaan statis, tidak seperti kehidupan manusia yang dinamis dan mengalami kemajuan dari generasi ke generasi.

Dengan segala fakta yang telah disampaikan, maka sudah seharusnya manusia mengedepankan potensi akal yang dimilikinya untuk mengagumi hewan dengan cara yang benar. Jika memang benar menyayangi hewan, jangan sampai kita berperan dalam menyakitinya.

Sebaliknya, kita dapat melakukan hal positif yang mendukung keberlangsungan hewan sebagai sesama mahluk hidup dengan tidak memeliharanya. Bergabung dalam komunitas pecinta hewan yang menyebarkan pemahaman dan edukasi terkait hewan tersebut seperti pembela satwa liar. Manusia sebagai mahluk hidup dengan potensi akal paling unggul juga harus berperan dalam pelestarian alam agar menjadi tempat yang layak untuk ditinggali.

Tags :
burung owa kucing hutan pemeliharaan hewan hewan
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25