Monyet Peliharaan Berkonflik dengan Ibu dan Bayi 10 Bulan

Gardaanimalia.com - Seekor monyet ekor panjang peliharaan warga bersikap agresif terhadap ibu dan bayi berumur 10 bulan di Kota Padang, Sumatra Barat.
Hal ini diketahui usai warga laporkan kejadian kepada call center Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Kamis (15/6/2023) bulan lalu.
Merespons laporan, BKSDA Sumbar segera terjunkan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) ke lokasi di daerah Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono jelaskan, tim didampingi ketua RT setempat lakukan sosialisasi kepada pemilik monyet dan warga sekitar.
"Bahwa monyet ekor panjang adalah satwa liar yang seharusnya hidup bebas," tulis Ardi, pada Minggu (2/7/2023).
Diterangkan bahwa bagaimana pun, satwa dengan nama ilmiah Macaca fascicularis itu memiliki sifat liar yang dapat membahayakan manusia.
"Monyet jantan sangat tertarik dengan hormon wanita. Utamanya yang sedang hamil dan menyusui," lanjut Ardi.
Selain itu, hewan yang kerap disebut monpai itu juga berpotensi menyebarkan penyakit yang dapat merugikan manusia. Hal ini disebut zoonosis.
Setelah dikunjungi tim WRU, pemilik satwa menandatangani pernyataan kesediaan bertanggung jawab sepenuhnya kepada korban.
Pemilik juga bersedia melepaskan peliharaannya, yaitu Macaca fascicularis ke Bukit Gado-Gado, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang.
Pengecekan kesehatan yang dilakukan oleh tim tunjukkan bahwa primata itu bebas rabies. Hewan itu juga tidak perlu melalui proses rehabilitasi berdasarkan observasi keliaran dan pemahaman pakan satwa.
Atas peristiwa ini, Ardi pun meminta supaya kesadaran masyarakat terhadap penyelamatan satwa liar semakin tinggi.
"Berharap (masyarakat) menyadari potensi bahaya yang dapat muncul akibat perilaku satwa liar di tengah permukiman. Termasuk makin tingginya kasus rabies beberapa waktu terakhir ini," tutup Ardi.

Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi

Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya

Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan

Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok

Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!

Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan

Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi

Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang

Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh

Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran

Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun

Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik

Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga

Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat

Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan

Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
