Selamat dari Jerat, Gajah Togar Siap Bantu Atasi Konflik Satwa

Gardaanimalia.com - Kondisi seekor gajah (Elephas maximus) yang kakinya hampir putus karena jerat pada Oktober 2019 lalu sudah membaik. Gajah yang diberi nama Togar itu kini berada di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Togar juga sudah bisa berjalan dengan baik layaknya gajah sehat lainnya.
"Berkat kegigihan tim medis, Togar sudah berangsur pulih dan menunjukkan peningkatan kesehatan," ungkap Suharyono, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Suharyono menyampaikan meski kondisinya sudah berangsur membaik, gajah Togar tidak dapat dilepaskan kembali ke alam karena sudah lama terpisah dari kawanannya. Dikhawatirkan gajah ini akan kesulitan untuk bertahan di alam. Namun, rencananya gajah jantan yang usianya sekarang kurang lebih 18 bulan ini akan mengambil peran dalam mengurangi konflik gajah dengan manusia di kawasan Riau.
Baca juga: Diduga Terjerat, Seekor Tapir Mati dengan Kondisi Mengenaskan
“Kondisi Togar sehat, sudah kita latih untuk menggiring dan seterusnya, dan perkembangan Togar cukup baik dan sudah lincah,” jelas Suharyono.
Suharyono menambahkan bahwa gajah ini sangat lincah dan mudah berinteraksi dengan manusia.
Togar Ditemukan dalam Keadaan Luka Parah
Gajah lincah ini awalnya diselamatkan oleh tim BBKSDA Riau pada bulan Oktober tahun 2019. Saat ditemukan di Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Togar terluka parah. Kaki kiri depannya hampir putus karena jerat baja.
Proses evakuasinya pun cukup sulit karena Togar berada di dalam sungai dalam keadaan jerat menempel di kakinya. Dengan bantuan gajah jinak, Togar akhirnya dapat digiring keluar dari air.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tim medis memutuskan untuk merawat anak gajah yang masih sangat muda itu. Tim medis menilai kalau lukanya terlalu parah dan tidak bisa sembuh sendiri jika dilepaskan di alam.

Lagi, Seekor Gajah Liar Sumatera Mati di Way Kambas
09/10/24
Konflik Terjadi Diduga karena Terpotongnya Jalur Jelajah Gajah
03/10/24
Gajah Gandi Mendadak Ngamuk, Penjaga Satwa Bali Safari Meninggal!
24/09/24
Gajah Liar Diduga Cari Makan ke Musi Rawas Utara
05/08/24
Gajah Sumatra: si Kecil Penghuni Baru PKG Riau
09/04/24
Kronologi Kematian Anak Gajah dengan Kaki Terlilit Nilon
30/11/23
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
