Selamat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional!

Gardaanimalia.com - Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di garis khatulistiwa memiliki tingkat keanekaragaman hayati tinggi. Menempati hanya 1,3% luas bumi, Indonesia menampung sebanyak 25.000 jenis flora yang mencakup lebih dari 10% jumlah total di dunia dan 300,000 jenis fauna yang mencakup 17 % jumlah total di dunia.
Indonesia juga menjadi habitat bagi ribuan flora dan fauna endemik, yaitu jenis tumbuhan dan satwa yang hanya dapat ditemukan di suatu wilayah saja, sehingga tidak dapat ditemukan di wilayah lainnya.
Indonesia sendiri memiliki tumbuhan dan satwa endemik yang juga menjadi ikon negara sesuai dengan Kepres No. 4 Tahun 1993 tentang Tumbuhan dan Satwa Nasional, seperti : Komodo (Varanus komodoensis), sebagai satwa nasional; Ikan Siluk Merah (Sclerophages formosus), sebagai satwa pesona; dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), sebagai satwa langka.
baca juga: Jaringan Perdagangan Satwa Langka Dibekuk Polda Jatim
Sementara tiga jenis tumbuhan dinobatkan sebagai bunga nasional, yaitu: Melati (Jasminum sambac), sebagai puspa bangsa; Anggrek bulan (Palaenopsis amabilis), sebagai puspa pesona; dan Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi), sebagai puspa langka.
Kayanya jenis flora dan fauna di nusantara memiliki arti yang penting di dalam kehidupan. Pada dasarnya flora dan fauna juga merupakan kebanggaan nasional, dan harus dimanfaatkan sebagai pendorong upaya perlindungan, pelestarian serta pemanfaatannya secara berkelanjutan.
Demi menumbuhkan rasa kepedulian dan rasa cinta masyarakat Indonesia pada kelestarian jenis flora fauna Indonesia, pemerintah mengadakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang diperingati setiap tanggal 5 November.
Hari ini juga menjadi pengingat untuk terus meningkatkan perlindungan serta upaya pelestarian ekosistem, habitat, populasi ataupun kegiatan penelitian dan pengembangan bagi pemerintah Indonesia.
Selamat Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional!

Biawak Dilindungi dalam Botol Mineral Disita Petugas di Ternate
05/03/25
Elang hingga Landak Jawa Dilepasliarkan di Pegunungan Sanggabuana
20/02/25
Memelihara Satwa Liar Dilindungi: Bentuk Empati atau Pelanggaran Hukum?
30/01/25
Lima Satwa Dilindungi Dilepasliarkan di Kawasan Konservasi Riau
16/10/24
Operasi Gabungan Ungkap Perdagangan Satwa Dilindungi di Mimika
14/10/24
Jual Satwa Dilindungi, Remaja di Cirebon Ditangkap Polisi
03/09/24
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
