Tersisa 50 Ekor, Gajah Sumatera Kini Makin Terdesak di Habitatnya

3 min read
2022-02-26 18:21:50
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Konsorsium Bentang Alam Sebelat sebut populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di Bengkulu kini hanya tersisa 50 ekor, Kamis (24/2).

"Populasi gajah di Bengkulu saat ini ada 50 ekor. Kawanan ini terpencar di beberapa kawasan hutan. Dalam 15 tahun terakhir, sekitar 19 ekor mati," ungkap Ali Akbar, Penanggung jawab Konsorsium Bentang Alam Sebelat.

Kematian satwa dilindungi tersebut, menurut Ali tidak terjadi secara alami. Di antara penyebab kematiannya ialah dikarenakan satwa itu diracun, ditembak, dan diburu.

Tak hanya itu, berdasarkan analisis Konsorsium Bentang Alam Seblat, kasus-kasus kematian satwa endemik Sumatera tersebut diakibatkan masih dominannya stigma bahwa gajah adalah hama.

Pandangan ini kemudian menjadi alasan utama bagi para pemangku perkebunan untuk membunuh kawanan satwa langka yang berhabitat di Pulau Sumatera tersebut.

Akibatnya, jelas Ali, kawanan gajah yang hidup di Bentang Alam Seblat terpencar menjadi kelompok kecil, yang mana itu berpengaruh pada terjadinya perkawinan satwa yang dekat pertalian darah (inbreeding).

"Kondisi ini memicu turunnya fungsi genetik gajah yang kemudian bermuara pada cepatnya laju kepunahan gajah di Bengkulu," lanjutnya.

https://youtu.be/WI6hLyHK1Rw

Sejak 2018, ujarnya, pemerintah telah menetapkan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Koridor Gajah Sumatera seluas 29 ribu hektare di Bengkulu.

Kawasan tersebut meliputi Hutan Produksi (HP) Air Rami, Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis, dan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat.

Lalu, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), dan sebagian konsesi izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) dan hak guna usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit.

Akan tetapi, Ali menyebut bahwa koridor yang sudah diproyeksikan sebagai jalur satwa nyatanya terus mengalami kerentanan dengan berbagai ancaman yang ada.

Seperti perambahan, pembalakan, aktivitas perkebunan sawit skala besar, hingga pertambangan batu bara yang membuat jalur penghubung itu terus tergerus dan memperbesar ancaman kematian satwa dilindungi tersebut.

Konsorsium Bentang Alam Seblat yang merupakan kerja kolaboratif tiga lembaga nonpemerintah sejak 2021, yakni Yayasan Kanopi Indonesia, Yayasan Genesis, dan Lingkar Inisiatif menemukan bahwa kondisi ini disebabkan oleh lemahnya pengawasan negara terhadap kawasan yang akan dijadikan koridor tersebut.

"Implikasi dari inilah yang kini membuat 'benteng terakhir' gajah sumatera kini makin terdesak," ungkap Ali.

Dalam melakukan penyelamatan populasi dan perlindungan terhadap habitat satwa langka tersebut, Ali ingin penegak hukum mendukung upaya ini dengan memberikan efek jera terhadap orang yang melakukan pelanggaran.

"Penegak hukum harus memberikan sanksi tegas kepada para pihak yang merambah ataupun melakukan pembalakan liar di kawasan hutan yang menjadi habitat gajah sumatera," ujarnya.

Berdasarkan temuan lapangan, ia menyebut bahwa pihaknya mengetahui beberapa praktik pembukaan kawasan hutan justru difasilitasi oleh aparat desa, oknum di pemangku kawasan, dan warga yang memiliki modal.

"Jika ini dibiarkan berlarut, konflik antara gajah dan manusia akan semakin sering bermunculan. Pastinya, akan menimbulkan korban di kedua belah pihak," imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah mesti segera menetapkan koridor penghubung bagi satwa dilindungi tersebut. Karena hal itu akan membantu proses penyelamatan gajah sumatera.

"Tanpa koridor, habitat yang selama ini sudah menyempit akibat aktivitas manusia dan industri perkebunan ataupun pertambangan akan semakin tergerus dan memicu kematian gajah di Bengkulu semakin cepat," tutup Ali.

Tags :
gajah satwa dilindungi gajah sumatera gajah liar
Writer:
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25