Gardaanimalia.com – Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) jantan berhasil dilepasliarkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada Rabu (18/9/2024).
Sebelumnya, beruang ini sempat meresahkan warga Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Satwa berusia lima tahun tersebut kini kembali ke habitatnya di salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan terganggunya satwa liar, seperti pemasangan jerat dan bertindak anarkis pada satwa liar terutama pada satwa liar yang dilindungi undang-undang,” tutur Genman, Kepala Balai Besar KSDA Riau, dikutip dari Klikmx.com.
Dalam kesempatan yang sama, Genman mengungkapkan harapannya agar tidak terjadi lagi interaksi negatif manusia dan satwa liar.
Beruang Madu Alami Luka di Kaki
Pada saat ditemukan, ada jerat pada kaki depan bagian kanan yang membuat satwa ini mengalami luka ringan. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa kaki depan kanan satwa tersebut memiliki dua kuku, sedangkan kaki depan kiri memiliki tiga kuku.
Tim medis segera memberikan perawatan untuk mencegah infeksi pada luka jerat. Setelah diobservasi, satwa liar tersebut dinyatakan sehat secara medis dan perilaku. Satwa dengan julukan sun bear ini siap untuk dilepasliarkan ke habitatnya.
Sebelumnya, warga melaporkan kemunculan seekor beruang madu kepada aparat pemerintah setempat.
Pada Sabtu (14/9/2024), tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar KSDA Riau bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusuma, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkalis, TNI, Polri, dan masyarakat setempat melakukan upaya mitigasi.
Tim melakukan pemasangan box trap di lokasi kejadian serta pemantauan untuk memastikan keselamatan warga dan beruang tersebut.
Butuh Waktu 4 Hari untuk Menangkap Beruang Madu
Kepala Seksi BBKSDA Riau Wilayah Tiga Duri, Affan Absori, mengungkapkan sudah empat hari perangkap dipasang di sejumlah lokasi tempat ditemukannya jejak beruang, tapi belum membuahkan hasil.
“Sudah empat hari kita pasang perangkapnya. Namun, beruang madu tersebut belum juga masuk perangkap yang kita pasang,” kata Affan.
Berdasarkan informasi video yang didapatkan dari warga, satwa berwarna hitam ini ini tidak menyerang. Kondisi fisiknya terluka di bagian kakinya karena jalannya terlihat pincang.
Beruang madu yang diperkirakan memiliki berat sekitar 60 kg dan tinggi 75 cm, terlihat oleh tim penyelamat pada Senin (16/9/2024). Setelah mengamati kemunculan beruang tersebut, tim memutuskan untuk melakukan pembiusan.
Pada Minggu (17/9/2024) proses pembiusan berhasil dilakukan dan tim segera melanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan terhadap satwa tersebut.