Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Beruang Madu Muncul di Permukiman, Puluhan Ternak Warga Mati

884
×

Beruang Madu Muncul di Permukiman, Puluhan Ternak Warga Mati

Share this article
Seorang warga pelapor menjunjukkan lokasi kemunculan beruang madu di Jalan Lingkar Kota Selatan, Sampit, Kotawaringin Timur. | Foto: Borneonews
Seorang warga pelapor menjunjukkan lokasi kemunculan beruang madu di Jalan Lingkar Kota Selatan, Sampit, Kotawaringin Timur. | Foto: Borneonews

Gardaanimalia.com – Seorang warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur melaporkan kemunculan beruang madu di area permukiman yang mengakibatkan puluhan ternak warga mati, Rabu (15/12).

“Sudah memakan puluhan bebek milik warga. Organ dalam seperti hati dan jantung yang dimakan. Daging tidak dimakan,” kata Muriansyah, Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Kamis (16/12) dilansir dari Borneonews.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Menurut Muriansyah, laporan yang diterima sekitar pukul 10.30 WIB dari seorang warga bernama Petra itu mengantongi informasi bahwa seekor beruang besar sering berkeliaran di dekat pondok miliknya yang berada di lahan pertanian.

Satwa liar dengan nama ilmiah Helarctos meleyanus bahkan pernah muncul sampai tiga kali dalam satu malam di belakang rumah Petra.

“Diduga kuat beruang datang ke tempat Pak Petra karena di bagian belakang rumah, ada wajan bekas masakan selai nanas, belum dicuci,” imbuh Muriansyah.

Untuk menindaklanjuti aduan dari warga tersebut, BKSDA Pos Jaga Sampit pun segera melakukan observasi ke lokasi kejadian pada Rabu (15/12) pukul 15.00 WIB hingga 17.30 WIB.

Penelusuran itu dilakukan di sekitar Jalan Mohammad Hatta atau Jalur Lingkar Selatan, dan masuk ke Jalan Bukit Raya sekitar 1,5 kilometer, tepatnya berlokasi di tengah kebun warga yang masih dekat dengan hutan.

Berdasarkan observasi, salah satu faktor yang juga mengundang datangnya beruang adalah adanya kandang ternak babi milik warga di sekitar tempat kejadian. Pun terdapat ember penampungan air di belakang pondok yang bisa menjadi tempat minum beruang madu.

“Keberadaan beruang belum dapat ditemukan, waktu itu observasi kami juga sempat terhenti karena hujan. Tapi akan terus kami pantau,” terang Muriansyah.

Ia juga meminta warga untuk langsung melapor kepada BKSDA setempat jika satwa liar dilindungi tersebut datang kembali, agar dipasang perangkap beruang.

Pihak BKSDA juga memberikan pengarahan terkait perilaku beruang sekaligus dugaan mengapa satwa itu mendekati area permukiman. Selain itu, ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan ketika beraktivitas di luar rumah saat malam hari.

Untuk berjaga-jaga, lanjut Muriansyah, apabila hendak keluar rumah, sebaiknya membuat suara gaduh terlebih dahulu agar beruang menjauh.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments