[caption id="attachment_7356" align="aligncenter" width="709"] Ilustrasi kebakaran hutan. Foto: Gatra[/caption]
Gardaanimalia.com - Pembahasan permasalahan terhadap lingkungan dan kehidupan liar saat ini makin serius mempertimbangkan satu sistem yang diyakini menjadi akar dari krisis ekologi: kapitalisme. Pada dasarnya, sistem ekonomi kapitalisme adalah menginvestasikan modal untuk memperoleh profit yang lebih banyak.((Gilpin, Robert (5 Juni 2018). The Challenge of Global Capitalism : The World Economy in the 21st Century.)) Hal ini dilakukan dengan cara memproduksi barang atau menyediakan jasa, lalu menjual produk atau jasa tersebut dengan nilai yang lebih tinggi dari cost atau biaya produksinya. Impian dari sistem ini adalah pertumbuhan ekonomi tanpa batas.
Namun, penting untuk selalu diingat bahwa tujuan utama dari sistem ekonomi ini adalah memperoleh keuntungan dan mengakumulasikan modal sebanyak-banyaknya tanpa henti, bukan menyediakan kebutuhan dasar hidup bagi setiap orang, bukan juga untuk melindungi alam.((Magdoff, F. Why capitalism is toxic to the environment?. http://physics.bu.edu/~pankajm/Activism/FinishedPamphlets/magdoff-pamphlet.pdf)) Mengapa demikian? Sistem ekonomi kapitalisme senantiasa melakukan ekspansi ke banyak negeri dengan tujuan pengerukan sumber daya alam tanpa terkendali. Ini merupakan hukum pasti yang dilakukan sistem ini. Sebab dengan cara inilah sistem kapitalisme bekerja untuk mengakumulasi keuntungannya. Akibatnya, secara perlahan namun pasti, alam dan segala isinya termasuk satwa liar akan dihadapkan pada kehancuran.
Pertumbuhan ekonomi tanpa batas yang dicita-citakan para kapitalis tidak bisa diwujudkan dengan alasan yang sederhana, bahwa sumber daya planet ini terbatas. Pertumbuhan ekonomi berdasarkan kekayaan mendorong peningkatan konsumsi secara terus-menerus. Prinsip dasar kapitalisme tersebut, yakni pertumbuhan ekonomi tak terbatas yang ditopang oleh peningkatan konsumsi, hanya dianggap rasional oleh para korporasi dan kapitalis, pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan terbanyak dari sistem ini.((Magdoff, F. (1 Mei 2015). Monthly Review. A Rational Agriculture Is Incompatible with Capitalism. https://monthlyreview.org/2015/03/01/a-rational-agriculture-is-incompatible-with-capitalism))
Kepunahan Spesies Akibat Kapitalisme
Peningkatan konsumsi manusia yang tidak terkendali akibat kapitalisme mengancam keberlangsungan kehidupan lainnya di bumi ini.((WWF. The Living Planet Report 2020. https://f.hubspotusercontent20.net/hubfs/4783129/LPR/PDFs/ENGLISH-SUMMARY.pdf)) E.O.Wilson (pakar biologi Universitas Harvard), memperkirakan bahwa tiap tahunnya, 30 ribu spesies didorong menuju kepunahan, atau sekitar tiga spesies per jam, akibat peningkatan pesat populasi dan konsumsi manusia.((Center for Biological Diversity. Human Population Growth and Extinction. https://www.biologicaldiversity.org/programs/population_and_sustainability/extinction/)) Overeksploitasi satwa dan kehidupan liar akibat ledakan perdagangan dan konsumsi global menyebabkan hilangnya sekitar 68% populasi invertebrata sejak tahun 1970an.((WWF. The Living Planet Report 2020. https://f.hubspotusercontent20.net/hubfs/4783129/LPR/PDFs/ENGLISH-SUMMARY.pdf)) Diperkirakan 1 dari 3 invertebrata liar terancam diperjualbelikan di seluruh dunia.((Briggs, H. (7 Oktober 2019). BBC. Global wildlife trade higher than was thought. https://www.bbc.com/news/science-environment-49904668)) Baca juga: Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit Jadi Ancaman Bagi Kehidupan Satwa Proses produksi, ekstraksi, dan konsumsi komoditas alam yang dikayuh tanpa henti juga mengorbankan ratusan juta hewan dan tumbuhan liar setiap tahun((WWF. Illegal Wildlife Trade. https://wwf.panda.org/discover/our_focus/wildlife_practice/problems/illegal_trade/?)), serta mengancam satu juta spesies hewan dan tumbuhan menuju kepunahan.((Estrada, A; Garber, P. (29 Desember 2019). Mongabay. Global consumer demands fuel the extinction crisis facing the world’s primates. https://news.mongabay.com/2019/12/global-consumer-demands-fuel-the-extinction-crisis-facing-the-worlds-primates/)) Kemajuan ekonomi saat ini yang hanya mengedepankan tingkat PDB dan pendapatan perkapita berjalan beriringan dengan kemusnahan satwa dan kehidupan liar. [caption id="attachment_7357" align="aligncenter" width="640"]