Menjarah
Menjarah
Menjarah
Edukasi

Macan Dahan, Top Predator di Kalimantan yang Terancam Punah

5185
×

Macan Dahan, Top Predator di Kalimantan yang Terancam Punah

Share this article
Macan Dahan, Top Predator di Kalimantan yang Terancam Punah
Macan dahan sunda. Foto: Spencer Wright

Gardaanimalia.com – Macan dahan sunda (Neofelis diardi) adalah spesies nokturnal yang dapat dijumpai di pulau Sumatera dan Kalimantan. Menurut daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), jenis macan ini sekarang menyandang status Rentan (vulnerable). Populasi macan semakin lama jumlahnya semakin menyusut di habitat aslinya, hal ini disebabkan karena penyempitan lahan dan aktivtas perburuan.

Awalnya Macan dahan sunda yang ada di Kalimantan (Neofelis diardi borneensis) dan Sumatera (Neofelis diardi diardi) dengan Macan dahan asia (Neofelis nebulosa) adalah satu spesies. Ini terlihat karena adanya kesamaan fisik di antara keduanya. Kesamaan ini dapat dilihat dari pola totol yang mirip dengan penampakan awan pada badan macan, yang disebut juga dengan clouded leopard.

Setelah dipelajari lebih lanjut dengan bantuan pemahaman genetika ditemukan bahwa adanya perbedaan struktur tengkorak dan rahang yang berbeda pada kedua satwa ini. Macan dahan sunda memiliki warna tubuh yang lebih kusam dan gelap apabila kita bandingkan dengan kerabatnya Macan dahan asia.

Kucing besar ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan jenis macan lainnya. Ukuran tubuh yang serupa dengan anjing kampung membuat hewan ini sangat lincah memanjat dan berjalan di dahan pohon. Kelebihan ini menjadikan Macan dahan lebih lihai dan gesit di antara seluruh kerabat kucing.

Satwa mamalia ini memiliki masa kandungan berkisar 85–93 hari dengan jumlah anak 2–5 ekor. Sesaat setelah dilahirkan, macan akan dirawat oleh induknya hingga mandiri pada umur 10 bulan. Di penangkaran, macan jenis ini dapat bertahan hidup hingga usia 17 tahun.

Mangsa kucing totol ini sangat beragam, mulai dari yang kecil seperti mamalia kecil, ular, burung, bahkan hewan dengan ukuran yang lumayan besar seperti rusa, kera dan bekantan.

Baca juga: 9 Jenis Kucing Hutan Dilindungi yang Tidak Boleh Dipelihara

Di Kalimantan, Macan dahan adalah hewan yang memiliki kedudukan sebagai Top Predator, berbeda dengan macan yang ada di Sumatera. Ada yang tahu kenapa? Itu terjadi kerena di Kalimantan tidak ditemukan harimau seperti di pulau Sumatera. Hal ini menjadikan macan ini sebagai top predator di hutan Kalimantan, posisinya sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di hutan.

Semakin hari jumlah kucing ‘top predator‘ ini semakin menurun bahkan saat ini jumlahnya kurang lebih hanya 10.000 ekor saja di alam. Padahal macan dahan adalah satwa yang dilindungi dan tertuang pada PermenLHK No. P106 Tahun 2018 tentang Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

Macan Dahan Terancam Punah

Lantas mengapa populasi satwa ini semakin berkurang? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena masifnya perburuan liar. Masih banyak manusia yang memburu untuk mengambil kulit, dan dagingnya untuk dikonsumsi, bahkan dianggap juga sebagai obat tradisional. Akibat dari tindakan yang tidak bijak ini, membuat Macan dahan masuk dalam Apendix 1 yang berarti perdagangannya dilarang secara internasional.

Belum lagi konversi hutan seperti lahan gambut untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit yang merupakan salah satu dari habitat satwa ini. Habitat yang semakin sempit dan terkotak-kotak akan membuat satwa pemalu ini sulit untuk menemukan pasangan dan berkembangbiak.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments