Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Buaya Sinyulong Mati dengan Kondisi Luka Akibat Senjata Tajam

1199
×

Buaya Sinyulong Mati dengan Kondisi Luka Akibat Senjata Tajam

Share this article
Buaya sinyulong ditemukan mati di Desa Terbangiang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan tepatnya di perkebunan sawit PT Cakra Alam Sejati. | Foto: BBKSDA Riau
Buaya sinyulong ditemukan mati di Desa Terbangiang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan tepatnya di perkebunan sawit PT Cakra Alam Sejati. | Foto: BBKSDA Riau

Gardaanimalia.com – Seekor buaya sinyulong ditemukan mati di Desa Terbangiang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan tepatnya di perkebunan sawit PT Cakra Alam Sejati (CAS), Senin (20/6).

Dalam keterangan resmi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pada Senin (27/6), lokasi penemuan bangkai reptil tersebut sama dengan lokasi terjadinya konflik buaya dan manusia.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Setelah mendapatkan laporan terkait temuan bangkai satwa dilindungi itu, tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, BPBD Kabupaten Pelalawan, Kelompok Pencinta Satwa, dan petugas PT CAS langsung melakukan koordinasi.

Sekira pukul 19.30 WIB, tim gabungan pun bersama-sama melakukan evakuasi bangkai satwa liar yang berjarak lebih kurang 200 meter dari lokasi konflik buaya dan manusia di Sungai Kerumutan di pinggir perkebunan PT CAS.

Plt. Kepala BBKSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara mengatakan, bahwa tim melakukan evakuasi dengan menggunakan boat BPBD ke lokasi bangkai buaya yang tersangkut di tepi sungai.

Kemudian, pada pukul 20.30 WIB, bangkai reptil berhasil dibawa menuju ke lokasi dekat PT CAS dan selanjutnya dilakukan identifikasi kondisi bangkai untuk mengetahui penyebab kematian satwa liar tersebut.

Jenis satwa adalah buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii) yang diketahui memiliki panjang 420 cm dan lebar 75 cm, dengan jenis kelamin betina.

“Kondisi saat ditemukan telah mati, bangkai membengkak, mengeluarkan aroma busuk dan terdapat luka akibat senjata tajam pada area sekitar belakang mata sebelah kiri,” papar Fifin.

Lebih lanjut, ia mengatakan, tim kemudian mengangkut bangkai satwa liar itu dengan menggunakan mobil untuk dibawa ke lokasi penguburan yang berada di PT CAS.

Dalam melakukan evakuasi, kata Fifin, tim mengalami sedikit kesulitan karena kondisi air yang semakin tinggi.

“Beberapa kali mobil tim tersangkut dan terperosok di jalan hingga akhirnya baru pada sekitar pukul 23.50 WIB, tim berhasil sampai ke tempat lokasi penguburan,” terangnya.

Usai melakukan penguburan buaya, tim juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait satwa yang dilindungi khususnya buaya sinyulong.

“Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tersebut ditutup dengan pemasangan spanduk imbauan dan peringatan di areal PT CAS khususnya yang merupakan habitat buaya,” tandasnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments