Melihat Parahnya Kerusakan Lautan Lewat Seaspiracy

3 min read
2021-04-09 16:35:26
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Salah satu ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati laut saat ini adalah overksploitasi lautan oleh industri perikanan. Praktik eksploitasi ini telah menjadi penyebab paling dominan atas hilangnya sebagian besar spesies laut. Praktik ini juga membahayakan miliaran orang yang bergantung kepada makanan laut sebagai satu-satunya sumber protein.((EDF. Overfishing: the most serious threat to our oceans. https://www.edf.org/oceans/overfishing-most-serious-threat-our-oceans))

Pada Maret 2021 lalu, sebuah film dokumenter berjudul Seaspiracy menunjukkan lebih jauh tentang seberapa besar kerusakan ekologi yang ditimbulkan oleh overeksploitasi lautan. Film ini menggambarkan bagaimana setiap tahun ada kurang lebih 50 juta ikan hiu, lumba-lumba, dan kehidupan laut lainnya yang terbunuh akibat bycatch atau tangkapan sampingan yang tidak diinginkan.

Film yang dirilis Netflix ini juga menunjukkan bahwa tiap tahunnya sekitar 2,7 triliun ikan ditangkap di seluruh dunia, atau kurang lebih lima juta ikan dibunuh setiap menit, hanya untuk memenuhi kebutuhan industri makanan laut.((The Sun UK. Seaspiracy shows 30,000 sharks killed an hour, salmon with ‘chlamydia’, & slavery at sea. https://www.thesun.co.uk/news/14488312/seaspiracy-netflix-documentary-over-fishing-seafood-industry/)) Dr Sylvia Earle, pakar biologi dan penjelajah laut terkemuka yang ikut tampil dalam Seaspiracy, memperingatkan jika overeksploitasi ini tidak dikendalikan, maka dalam pertengahan abad ini tidak akan ada lagi ikan di lautan. Pada akhirnya hal ini juga akan mematikan aktivitas ekonomi kelautan global.((https://www.ecowatch.com/commercial-fishing-netflix-documentary-2651331648.html#toggle-gdpr))

Ali Tabrizi, pencipta film ini, juga menampilkan krisis-krisis lain akibat eksploitasi lautan, seperti sampah laut, ghost net (alat tangkap ikan yang hilang atau tidak terpakai), hingga penggunaan pukat atau trawl bawah laut yang tidak terkendali.((Grace Back, Elle Australia. Netflix’s New Documentary ‘Seaspiracy’ Is As Eye-Opening As It Is Terrifying https://www.elle.com.au/culture/netflix-seaspiracy-plot-cast-details-release-date-24916)) Ia mengklaim bahwa sampah dan peralatan tangkap yang tidak terpakai di lautan menjadi penyebab utama atas kematian lumba-lumba, paus, dan penghuni laut lainnya.

Baca juga: Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi

Ali juga menyatakan bahwa overeksploitasi lautan lebih merusak dan mematikan daripada deforestasi. Ia menunjuk industri perikanan negara-negara besar yang menjadi pelaku utama atas lenyapnya sebagian besar kehidupan laut dan keruntuhan ekosistem samudera.((The Guardian. Seaspiracy shows why we must treat fish not as seafood, but as wildlife. https://www.theguardian.com/commentisfree/2021/apr/07/seaspiracy-earth-oceans-destruction-industrial-fishing))

Film ini sudah dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia dan menjadi salah satu dari 10 film dokumenter teratas dari Netflix. Kapten Paul Wilson, Pendiri Sea Shepherd Conservation Society, menyatakan bahwa film ini sangat brilian karena dapat menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi saat ini di lautan.

Profesor Callum Roberts, pakar oseanografi dan biologi laut University of Exeter, juga menyambut positif film ini, dan meminta kepada orang-orang di seluruh dunia untuk memikirkan ulang praktek perikanan modern, untuk menghindari ramalan hilangnya ikan dari lautan dunia, yang dipaparkan dalam film ini.

Film ini dapat menjadi media pembelajaran yang signifikan untuk memahami bahaya industri perikanan yang agresif. Film ini juga dapat dijadikan bahan diskusi dan pertimbangan para pelaku perdagangan perikanan untuk merombak ulang aktivitas yang tidak hanya mengancam kehidupan para makhluk lautan, namun juga mengancam kehidupan mereka sendiri di masa mendatang.

Seaspiracy mengingatkan kembali dengan keras bahwa overeksploitasi lautan tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup para makhluk laut, namun juga mereka yang menggantungkan hidupnya dari lautan, yakni seluruh umat manusia.

Tags :
Seaspiracy Film Eksploitasi Laut
Writer:
Pos Terbaru
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25