Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Menyoal Underpass Gajah di Tol Permai, Pegiat Satwa Angkat Suara

379
×

Menyoal Underpass Gajah di Tol Permai, Pegiat Satwa Angkat Suara

Share this article
Presiden Joko Widodo saat melihat kawanan gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Tol Pekanbaru-Dumai (5/1/2023). | Foto: Biro Setpres
Presiden Joko Widodo saat melihat kawanan gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Tol Pekanbaru-Dumai (5/1/2023). | Foto: Biro Setpres

Gardaanimalia.com – Presiden Joko Widodo datang dan meninjau perlintasan gajah sumatra yang berada di KM 12 ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, pada Kamis (5/1/2023).

Dalam foto, tampak sekelompok gajah sedang berada di bawah lintasan tol yang dikunjungi Jokowi beserta rombongannya.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Pada kesempatan tersebut, Jokowi memberikan apresiasi pembangunan infrastruktur yang tetap memperhatikan lingkungan dan menjamin kelangsungan hidup satwa liar.

“Saya terus mengingatkan mengenai pentingnya juga memperhatikan lingkungan, seperti yang kita bangun Jalan Tol Pekanbaru-Dumai misalnya,” ujar Jokowi (5/1/2023).

Tol sepanjang 131,5 kilometer ini memiliki enam perlintasan gajah. Lintasan pertama berada di Sungai Tekuana, KM 12 Seksi 2 yang tidak jauh dari Pusat Pelatihan Gajah Minas di Kabupaten Siak.

Selanjutnya, lima perlintasan lain berada di Seksi 4 yang dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja. Kelimanya berada di KM 61, KM 69, KM 71, KM 73, dan KM 76.

Keenam terowongan untuk satwa bernama latin Elephas maximus sumatranus itu akan terhubung dengan delapan kantong tempat mereka tinggal.

Zulhusni Syukri Sarankan Pemagaran di Perlintasan Gajah

Pembangunan underpass sebagai jalur lintasan satwa dilindungi tersebut didorong oleh beberapa NGO di Riau dan BKSDA Riau sejak 2017.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Wilayah Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) Riau, Zulhusni Syukri kepada Garda Animalia, Selasa (10/1/2023).

Dirinya menyebut, pembangunan ini merupakan langkah yang bagus untuk menghindari terputusnya koneksi dua kantong populasi satwa dilindungi itu di Giam Siak Kecil dan Balai Raja.

Syukri mengatakan, sekarang terowongan itu sudah digunakan satwa endemik Sumatra tersebut untuk melintas. Namun, Ia melihat masih ada kelemahan dari lintasan satwa liar ini.

“Salah satunya adalah gajah masih bisa melewati badan jalan,” tulis Zulhusni.

Ia menjelaskan masih perlu dilakukan pemagaran di perlintasan satwa bertubuh besar tersebut. Khususnya pada titik-titik yang masih bisa dilewati oleh mamalia ini.

Selain Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), terowongan perlintasan satwa juga sedang dibangun di ruas Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh).

Terowongan satwa Sibanceh dibagi menjadi tiga bagian dengan peruntukan masing-masing untuk gajah, reptil, dan juga primata.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments