Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Paus Sperma Mati Saat Dievakuasi

1670
×

Paus Sperma Mati Saat Dievakuasi

Share this article
Paus sperma terdampar dan akhirnya mati di Banyuwangi. | Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
Paus sperma terdampar dan akhirnya mati di Banyuwangi. | Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto

Gardaanimalia.com – Seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Waru Doyong, Bulusan, Banyuwangi mati pada saat proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan.

Satwa dilindungi itu mati pada Senin (1/8) malam ketika tim penyelamat berusaha menarik sang paus ke Selat Bali. Hingga kini, bangkainya masih belum dievakuasi.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, Kompol Mahsyur Ade mengatakan, pihaknya merancang beberapa skenario yang akan dilakukan oleh tim gabungan dari Satpolairud, TNI AL dan BPBD Banyuwangi.

“Beberapa skenario akan kami lakukan. Untuk yang pertama adalah evakuasi terhadap bangkai paus sperma ini,” ucapnya, Selasa (2/8).

Ade menjelaskan, bahwa evakuasi membutuhkan alat berat. Karena diprediksi berat paus sperma ini sekitar 15 ton. Bangkai paus akan ditarik ke pinggir pantai, kemudian akan dipinggirkan.

“Selain paus sperma itu ada paus biru yang besar. Kalau paus sperma itu paling berat sekitar 45 ton, kalau yang ini sekitar 15 ton,” ujar Ade.

Sebelumnya, dikutip dari Detik, paus tersebut pertama kali terlihat dari sebelah utara yang berada tepat di belakang Hotel Banyuwangi Beach sekira pukul 13.00 WIB, Senin (1/8).

Ikan paus tampak kebingungan dan hanya berputar-putar di perairan yang berjarak 50 meter dari bibir pantai. Para nelayan juga sempat menggiring paus kembali ke tengah laut, namun tidak berhasil.

“Sama nelayan sempat dibantu ke tengah dan sempat berenang kembali tapi di pinggiran,” ungkap Subandi, seorang nelayan di wilayah tersebut, Senin (1/8).

Menurutnya, itu adalah fenomena yang sangat jarang terjadi di wilayahnya. “Biasanya kan, menyelam (lagi) kalau sudah muncul ke permukaan gini,” ujar Subandi.

Dia menduga, ikan paus yang sempat menabrak rangka dermaga tersebut sedang sakit sehingga tidak mampu menyelam kembali. “Bisa jadi paus ini sudah tua dan sakit,” ucapnya.

Seekor paus terdampar di Pantai Bulusan, Banyuwangi. | Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
Seekor paus terdampar di Pantai Bulusan, Banyuwangi. | Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto

Petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (BPSPL) Bali, Wilayah Kerja Banyuwangi, Bayu Dwi Handoko mengungkapkan penyebab terdamparnya paus sperma.

Mamalia laut tersebut diduga terdampar akibat sensor navigasi pada tubuhnya rusak. Sehingga, satwa lepas dari jalur dan tersesat hingga kemudian terdampar.

“Paus kan memiliki sensor pada tubuhnya. Nah, diduga itu rusak sehingga keluar jalur dan nyasar,” kata Bayu Dwi Handoko.

Tak hanya itu, paus juga mengalami luka di bagian ekor dan badannya. “Ada beberapa luka menganga. Dugaan sementara karena benturan dan terkena karang. Karena sejak tadi juga berkeliling di sekitar Selat Bali.”

Dalam proses penyelamatan, Bayu menyampaikan, bahwa petugas mengupayakan untuk tidak sampai menyakiti paus sperma. Apabila masih hidup, maka ikan paus akan dibawa kembali ke tengah laut.

“Sesuai SOP seperti itu, bila masih hidup sebisa mungkin harus dibawa kembali ke tengah laut. Kalau mati dilakukan penguburan, membakar atau menenggelamkannya,” pungkasnya.

Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol (P) Laut Ansori menambahkan, bahwa petugas mengalami kesulitan untuk mengevakuasi satwa karena berat paus dan kondisi perairan yang dangkal.

“Paus itu kategori besar dengan panjang sekitar 10 meter, itu menjadi kendala utama dalam proses evakuasi ini,” ungkapnya pada Senin (1/8).

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments