Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]

Gardaanimalia.com - Tak sulit mencari Sam (bukan nama sebenarnya). Sehari-harinya, pria yang tinggal di Sarolangun, Jambi ini bekerja sebagai petani sawit dan karet. Namun, dia punya bisnis sampingan yang tak kalah menggiurkan: berdagang produk turunan satwa liar hasil buruan.
Produk turunan ular, trenggiling, hingga macan ditadahnya. Sam punya jejaring pemasok dan pengepul yang tersebar di belasan wilayah di Sumatera Barat dan Jambi. Sepuluh tahun lebih menggeluti bisnis ini, berbagai trik dikembangkannya agar bisnis berjalan mulus.
Cara paling sederhana adalah turun langsung ke lapangan. Ia mengajak seorang sopir untuk berkeliling dan mengumpulkan barang dari para pemburu.
Adakalanya, Sam meminta pedagang sayur untuk menjadi kurir. Gerobak pun dialihgunakan jadi wadah penyimpanan kulit harimau dan trenggiling.
Setelah terkumpul, barang dikirim ke Pelabuhan Kuala Tungkai, Jambi, dengan menggunakan mobil boks atau ambulans. “Lebih aman, siapa yang mau curiga dan memeriksa ambulans,” ujarnya.
Dari sana, dagangan Sam diseberangkan ke Batam. Rute ini dipilih lantaran lalu-lintas yang ramai membuat aparat kesulitan mengawasi setiap kapal. Ada juga jalur tikus yang bisa digunakan agar lolos dari pengawasan.
“Banyak dan aman sekali di jalur tikus,” kata Sam.
Di Batam, klien Sam tak cuma berasal dari dalam negeri, tetapi juga Malaysia dan Singapura. Agar aman dari pelacakan, transaksi hanya dilakukan secara tunai.
“Ada barang maka ada uang. Tidak pakai transfer-transferan,” terangnya.
Sam mengaku berhenti dari bisnis haramnya lantaran pandemi Covid-19 merebak. Permintaan seret hingga barang dagangan sempat menumpuk di gudang. Sisik trenggiling miliknya bahkan mesti dimusnahkan karena telah membusuk.
Ketua Yayasan Lingkar Inisiatif, Iswadi menyebut barang-barang turunan satwa liar punya pasar yang beragam.
Tulang, taring, dan trenggiling biasanya dipasarkan di luar negeri dan digunakan untuk kebutuhan medis. Beberapa negara yang dituju adalah Vietnam, Thailand, Korea Selatan, dan Cina.
“Kulit cenderung larinya ke domestik. Barangnya untuk dibuat karpet, hiasan, atau kerajinan,” imbuhnya.
Berdasarkan riset yang mereka lakukan, pasokan barang-barang tersebut biasanya terkait dengan para pencari gaharu.
Sembari mencari kayu yang terkenal dengan wanginya tersebut, mereka juga berburu atau mengumpulkan informasi mengenai satwa liar, termasuk harimau sumatera.
“Satu informasi, entah itu berupa sekadar lisan atau foto jejak, cakar, kotoran, bisa mereka tukar dengan uang ke pemburu,” kata Iswadi.
Iswadi menambahkan kalau jejaring perdagangan juga dipengaruhi jenis barang turunan harimau sumatera.
Pencari gaharu, misalnya, cenderung terhubung dengan penampung dan pembeli kulit harimau. Sementara itu, pemburu trenggiling cenderung terhubung dengan penampung atau pembeli taring dan tulang harimau.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Said Jauhari, mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk mencegah perburuan harimau. Ia mengaku tak lagi mendapatkan laporan mengenai adanya perburuan pada 2021.
“Belum ada lagi laporan, kalau ada di mana? Rata-rata perburuannya orang-orang itu saja, dan beberapa sudah mengaku bertobat. Kita gencar melakukan sosialisasi dan beberapa tim siaga di tempat seperti di Mukomuko dan TNKS. BKSDA juga bekerja sama dengan NGO untuk mengantisipasi perburuan ini,” terangnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan di 33 bentang alam pada 2010, diketahui bahwa harimau hidup di 27 bentang alam. Hanya berselang enam tahun, tanda keberadaan harimau hanya tersisa di 23 bentang alam.
Di tengah perburuan yang tak lagi sekerap dulu, ada faktor-faktor lain yang masih mengancam keberadaan harimau sumatera. Apa saja? Simak tulisan terakhir dari serial Penjagal Raja Rimba: Berpacu dengan Kepunahan.
Liputan investigasi ini merupakan hasil kolaborasi dalam program Bela Satwa Project 2022 yang diinisiasi oleh Garda Animalia dan Auriga Nusantara.
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
25/03/25
Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
22/03/25
BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun
17/03/25
Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi
17/03/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
