Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]

Betty Herlina
3 min read
2025-03-25 04:57:01
Iklan
Jerat harimau sumatera yang ditemukan di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Ratusan jerat masih kerap ditemukan setiap tahunnya. Sebarannya bahkan sudah memasuki jantung hutan. | Foto: Harry Siswoyo

Gardaanimalia.com - Tak sulit mencari Sam (bukan nama sebenarnya). Sehari-harinya, pria yang tinggal di Sarolangun, Jambi ini bekerja sebagai petani sawit dan karet. Namun, dia punya bisnis sampingan yang tak kalah menggiurkan: berdagang produk turunan satwa liar hasil buruan.

Produk turunan ular, trenggiling, hingga macan ditadahnya. Sam punya jejaring pemasok dan pengepul yang tersebar di belasan wilayah di Sumatera Barat dan Jambi. Sepuluh tahun lebih menggeluti bisnis ini, berbagai trik dikembangkannya agar bisnis berjalan mulus.

Cara paling sederhana adalah turun langsung ke lapangan. Ia mengajak seorang sopir untuk berkeliling dan mengumpulkan barang dari para pemburu.

Adakalanya, Sam meminta pedagang sayur untuk menjadi kurir. Gerobak pun dialihgunakan jadi wadah penyimpanan kulit harimau dan trenggiling.

Setelah terkumpul, barang dikirim ke Pelabuhan Kuala Tungkai, Jambi, dengan menggunakan mobil boks atau ambulans. “Lebih aman, siapa yang mau curiga dan memeriksa ambulans,” ujarnya. 

Dari sana, dagangan Sam diseberangkan ke Batam. Rute ini dipilih lantaran lalu-lintas yang ramai membuat aparat kesulitan mengawasi setiap kapal. Ada juga jalur tikus yang bisa digunakan agar lolos dari pengawasan.

“Banyak dan aman sekali di jalur tikus,” kata Sam.

Di Batam, klien Sam tak cuma berasal dari dalam negeri, tetapi juga Malaysia dan Singapura. Agar aman dari pelacakan, transaksi hanya dilakukan secara tunai.

“Ada barang maka ada uang. Tidak pakai transfer-transferan,” terangnya.

Sam mengaku berhenti dari bisnis haramnya lantaran pandemi Covid-19 merebak. Permintaan seret hingga barang dagangan sempat menumpuk di gudang. Sisik trenggiling miliknya bahkan mesti dimusnahkan karena telah membusuk.

Ketua Yayasan Lingkar Inisiatif, Iswadi menyebut barang-barang turunan satwa liar punya pasar yang beragam.

Tulang, taring, dan trenggiling biasanya dipasarkan di luar negeri dan digunakan untuk kebutuhan medis. Beberapa negara yang dituju adalah Vietnam, Thailand, Korea Selatan, dan Cina. 

“Kulit cenderung larinya ke domestik. Barangnya untuk dibuat karpet, hiasan, atau kerajinan,” imbuhnya.

Berdasarkan riset yang mereka lakukan, pasokan barang-barang tersebut biasanya terkait dengan para pencari gaharu.

Sembari mencari kayu yang terkenal dengan wanginya tersebut, mereka juga berburu atau mengumpulkan informasi mengenai satwa liar, termasuk harimau sumatera.

“Satu informasi, entah itu berupa sekadar lisan atau foto jejak, cakar, kotoran, bisa mereka tukar dengan uang ke pemburu,” kata Iswadi.

Iswadi menambahkan kalau jejaring perdagangan juga dipengaruhi jenis barang turunan harimau sumatera.

Pencari gaharu, misalnya, cenderung terhubung dengan penampung dan pembeli kulit harimau. Sementara itu, pemburu trenggiling cenderung terhubung dengan penampung atau pembeli taring dan tulang harimau. 

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Said Jauhari, mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk mencegah perburuan harimau. Ia mengaku tak lagi mendapatkan laporan mengenai adanya perburuan pada 2021.

“Belum ada lagi laporan, kalau ada di mana? Rata-rata perburuannya orang-orang itu saja, dan beberapa sudah mengaku bertobat. Kita gencar melakukan sosialisasi dan beberapa tim siaga di tempat seperti di Mukomuko dan TNKS. BKSDA juga bekerja sama dengan NGO untuk mengantisipasi perburuan ini,” terangnya.

Berdasarkan riset yang dilakukan di 33 bentang alam pada 2010, diketahui bahwa harimau hidup di 27 bentang alam. Hanya berselang enam tahun, tanda keberadaan harimau hanya tersisa di 23 bentang alam.


Di tengah perburuan yang tak lagi sekerap dulu, ada faktor-faktor lain yang masih mengancam keberadaan harimau sumatera. Apa saja? Simak tulisan terakhir dari serial Penjagal Raja Rimba: Berpacu dengan Kepunahan. 


Liputan investigasi ini merupakan hasil kolaborasi dalam program Bela Satwa Project 2022 yang diinisiasi oleh Garda Animalia dan Auriga Nusantara.

Tags :
harimau sumatera Panthera tigris sumatrae jerat pemburu harimau kulit harimau Musi Rawas Sumatra Selatan
Writer: Betty Herlina
Pos Terbaru
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Macan Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Macan Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25