Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Ambar Goldsmith dan Beru Situtung Kembali ke Habitatnya

660
×

Harimau Ambar Goldsmith dan Beru Situtung Kembali ke Habitatnya

Share this article
Lepas liar harimau sumatera Ambar dan Beru di Taman Nasional Gunung Leuser, Rabu (6/3/2024). | Foto: PPID KLHK
Lepas liar harimau sumatera Ambar dan Beru di Taman Nasional Gunung Leuser, Rabu (6/3/2024). | Foto: PPID KLHK

Gardaanimalia.com – Dua ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Rabu (6/3/2024).

Kedua harimau tersebut bernama Ambar Goldsmith yang berumur 5,5-6 tahun dan Beru Situtung yang berumur 3-4 tahun.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Ambar dan Beru berangkat dari Suaka Satwa Harimau Sumatera Barumun di Kabupaten Padang Lawas Utara menuju Pangkalan Udara Soewondo, Medan menggunakan jalur darat.

Setelah itu, mereka dibawa ke TNGL menggunakan helikopter Super Puma milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara.

Dua helikopter lain milik Polda Sumatra Utara membawa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan jajarannya yang ikut proses pelepasliaran.

“Kami melepas dua harimau itu di TNGL, keping terakhir bumi yang di dalamnya ada empat flagship species sekaligus, yaitu harimau sumatera, orangutan sumatera, gajah sumatra, dan badak sumatera. Kita menyebut flagship species sebagai satwa karismatik,” kata Siti mengutip Kompas.

Ambar dan Beru dilepasliarkan di zona inti Hutan Lubuk Tanggok TNGL, Resort Sei Betung SPTN Wilayah VI Besitang, Bidang PTN Wilayah III Stabat, Kabupaten Langkat.

Lokasi tersebut dinyatakan sebagai habitat yang sesuai bagi spesies payung tersebut setelah dikaji oleh Balai Besar TNGL dan mitra pada 2022.

Hutan Lubuk Tanggok berada di lokasi yang relatif rendah, yaitu 45 meter di atas permukaan laut. Lokasi lepas liar itu juga memiliki lereng yang landai dan tutupan hutan yang lebat.

Sumber pakan harimau, seperti babi hutan, rusa, dan kijang tinggal di sana, ditunjukkan dengan adanya jejak satwa-satwa tersebut. Selain itu, tim juga menemukan jejak harimau sumatera di lokasi pelepasliaran.

Lokasi ini juga jarang dilalui masyarakat. Permukiman terdekat dari lokasi lepas liar berjarak 10 kilometer. Kemudian, hanya bisa diakses dengan perjalanan kaki selama 2-3 hari menyusuri Sungai Besitang ke arah hulu.

Untuk mencapai lokasi, tim pelepasliaran menempuh perjalanan selama empat sampai lima jam dengan sampan bermesin.

Ambar dan Beru merupakan Korban Konflik

Ambar merupakan harimau sumatera yang dievakuasi dari interaksi negatif dengan masyarakat di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat pada 21 Desember 2022.

Panthera tigris sumatrae itu ditangkap menggunakan kandang jebak yang dipasang oleh BBKSDA Sumatra Utara.

Ambar dititiprawatkan sementara di kandang Sumatran Rescue Alliance yang berada di Desa Bukit Mas. Harimau betina tersebut lalu dipindahkan ke Suaka Satwa Barumun Nagari pada 27 Januari 2023.

Beru juga merupakan korban interaksi negatif dengan manusia yang berhasil diselamatkan di Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Setelah ditangkap, Beru dirawat di fasilitas penyelamatan kantor Bidang Pengelolaan TN Wilayah I Tapak Tuan-Aceh Selatan Balai Besar TNGL. Kemudian, Beru dipindahkan ke Barumun Nagari pada 8 April 2023, tiga bulan setelah Ambar.

Dengan pelepasliaran Ambar dan Beru, sudah ada tiga ekor harimau yang kembali ke habitatnya di TNGL pada 2024. Sebelumnya, seekor harimau sumatera betina bernama Begu Kluti dilepasliarkan di TNGL pada 20 Februari 2024.

Kabupaten Aceh Selatan, tempat harimau Beru dan Begu dievakuasi, merupakan lokasi yang paling rentan mengalami interaksi negatif antara harimau dan manusia.

Pada rentang 2019 hingga Oktober 2023, terdapat 38 kasus interaksi negatif di Kabupaten Aceh Selatan. Jumlah ini merupakan sepertiga dari seluruh interaksi negatif di Provinsi Aceh pada rentang yang sama, yaitu sebanyak 113 kasus.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments