Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Terjadi Interaksi Negatif, KSDA Mukomuko Pasang Perangkap untuk Buaya

157
×

Terjadi Interaksi Negatif, KSDA Mukomuko Pasang Perangkap untuk Buaya

Share this article
Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus). | Foto: Finlan A/Garda Animalia
Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus). | Foto: Finlan A/Garda Animalia

Gardaanimalia.com – Resor KSDA Kabupaten Mukomuko memberikan solusi penyelesaian interaksi negatif buaya dan manusia di Sungai Selagan, yaitu dengan memasang perangkap.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Resor KSDA Kabupaten Mukomuko Damin di Mukomuko, Selasa (16/4/2024).

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Penanganan konflik buaya dengan manusia bisa dengan pemasangan perangkap,” ungkap Damin dilansir dari Antara.

Sebelumnya, interaksi negatif yang terjadi antara buaya dan warga di Sungai Selagan mengakibatkan warga Desa Tanah Harapan meninggal dunia, Senin (15/4/2024).

Diketahui, warga tersebut mendapat gigitan buaya di bagian kaki ketika sedang mencari ikan lokan di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Korban adalah Ide Suprianto (27). Warga asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang istrinya merupakan warga Desa Tanah Harapan.

Sekarang ini, Resor KSDA Mukomuko masih menunggu petunjuk dari BKSDA Bengkulu dan pemerintah daerah untuk penanganan konflik buaya muara dan manusia.

Damin menjelaskan, pihak Resor KSDA Mukomuko belum mengetahui terkait adanya petugas BKSDA Bengkulu yang akan diterjunkan ke wilayah setempat dan bagaimana langkah penanganannya.

“Kami menunggu surat terbit dulu dari BKSDA Bengkulu, baru berangkat. Kalau kami ingin cepat bergerak,” jelas Damin.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya diminta melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat terkait insiden tersebut.

Peristiwa Kedua di Mukomuko

Sementara, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah menyebut, peristiwa serupa sudah terjadi dua kali.

Sekitar 1,5 tahun lalu di Kecamatan Kota Mukomuko, seorang warga mengalami interaksi negatif dengan buaya hingga meninggal dunia.

Ahmad Hidayat Syah juga menyampaikan bahwa penghasilan utama masyarakat di wilayahnya memang adalah mencari ikan dan lokan di sungai.

“Mata pencaharian sejumlah warga di wilayah ini mencari ikan dan lokan di Sungai Selagan,” terangnya.

Damin mengatakan bahwa akan meneruskan aspirasi warga kepada pemerintah provinsi dan BKSDA setempat.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments