Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau yang Berkonflik dengan Warga di Siak Belum Tertangkap

1004
×

Harimau yang Berkonflik dengan Warga di Siak Belum Tertangkap

Share this article
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Wikimedia Commons/Nyonyofoto
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Foto: Nyonyofoto/Wikimedia Commons

Gardaanimalia.com – Beberapa fakta baru terungkap dari kejadian konflik antara harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan pekerja sagu berinisial FII (30), Minggu (17/3/2024) pukul 21.30 WIB.

Interaksi negatif tersebut terjadi di Dusun III, Sungai Mangkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Merespons konflik tersebut, pihak Balai Besar KSDA Riau sudah meminta izin kepada kepala desa untuk memasang kandang jebak. Akan tetapi, kepala desa belum memberikan persetujuan.

Sejauh ini, masyarakat mengusahakan agar satwa itu dapat kembali ke habitatnya melalui ritual yang merupakan bagian dari kearifan lokal daerah tersebut.

“Ada ritual mendoakan harimau agar kembali baik-baik ke hutan,” jelas Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan, Selasa (19/3/2024) kepada Tribun Pekanbaru.

Jika pemasangan kandang jebak telah mendapatkan persetujuan, pihak Balai Besar KSDA Riau akan dapat segera menangkap dan mengembalikan harimau ke habitatnya.

Dari bantuan drone dengan kamera thermal, Balai Besar KSDA Riau mampu mengidentifikasi tiga ekor harimau di sekitar lokasi kejadian. Sebelumnya, pihak BKSDA juga mengidentifikasi dua ekor harimau yang merupakan induk dan anak.

Lokasi Konflik merupakan Kantong Habitat Harimau

Kepada Garda Animalia, Genman mengungkapkan bahwa lokasi konflik, yang masuk dalam kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK), merupakan bagian dari kantong habitat harimau sumatera.

“Kantong habitat harimau sumatera Semenanjung Kampar dengan populasi tertinggi di Riau, yaitu 12 individu,” kata Genman, Jumat (22/3/2024).

Diberitakan sebelumnya, konflik terjadi ketika korban FII yang sedang menebang sagu di malam hari bersama rekannya di dalam gubuk pekerja. Gubuk tersebut berjarak sekitar 1,5 kilometer dari permukiman warga Dusun III Sungai Mangkal.

“Korban mengalami luka terbuka pada bahu dan lengan sebelah kanan,” kata Genman.

Korban merupakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti yang lokasinya berada di seberang timur selat dari Kabupaten Siak. Diketahui, kebanyakan pekerja sagu di lokasi kejadian merupakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Terkait dengan kasus interaksi negatif yang terjadi tersebut, Genman memberikan tiga imbauan kepada masyarakat.

Pertama adalah untuk tidak keluar dan beraktivitas malam hari sendirian. Selanjutnya, para pekerja sebaiknya bekerja dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.

“[Serta] meninggalkan barak kerja dan bermalam di desa,” pungkas Genman.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments