Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Sumatera Menjerit Terkena Jerat

729
×

Harimau Sumatera Menjerit Terkena Jerat

Share this article
Harimau sumatera terkena jerat babi di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. | Sumber: Analisadaily
Harimau sumatera terkena jerat babi di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. | Sumber: Analisadaily

Gardaanimalia.com – Satwa jenis dilindungi harimau sumatera kembali ditemukan terperangkap jerat di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung menyebut, satwa terjerat di wilayah perladangan di Dusun Marihat Tonga, Nagori Marihat Raja, Minggu (22/10/2023).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Satwa yang diperkirakan berusia 4-5 tahun tersebut telah dievakuasi dan dibawa ke Sanctuary Harimau Sumatera di Suaka Margasatwa Barumun.

“Seekor harimau yang terperangkap di jeratan babi hutan milik warga bisa dievakuasi dan dibawa ke Balai Konservasi Harimau Barumun di Tapanuli Selatan,” jelasnya, Selasa (24/10/2023).

Ronald menerangkan, satwa berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. Hal itu diketahui oleh seorang warga saat mengecek jerat babi yang dipasangnya.

Ketika itu, warga mendengar suara mengaum yang berasal dari harimau tersebut. Setelahnya, warga pun langsung melapor kepada pihak kepolisian setempat dan diteruskan ke BKSDA.

Pada besok harinya, Senin (23/10/2023), petugas BKSDA Pematangsiantar langsung menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi satwa.

Tim bersama dokter hewan tiba di lokasi pukul 14.30 WIB. Kemudian, tim akhirnya berhasil mendekat dan melakukan tembak bius ke harimau sumatera yang terjerat.

“Setelah dievakuasi, langsung dilakukan perawatan dan pertolongan oleh dokter hewan. Dengan memberikan infus, mengobati luka di kaki,” terang Ronald.

Dia menyampaikan bahwa hingga saat ini tak ada menemukan warga yang menjadi korban dari satwa berbobot sekitar 80 kilogram tersebut.

Kejadian Harimau Terjerat Pernah Terjadi Tahun 2017

Sebelumnya, Kepala BBKSDA Sumatra Utara Rudianto Saragih Napitu menyebut, akan mengevaluasi kawasan untuk memastikan itu habitat harimau atau bukan.

“Kami akan mengevaluasi kawasan ini, apakah memang habitat atau hanya lintasan harimau sumatera,” ujar Rudianto, pada Senin (23/10/2023).

Rudianto mengungkapkan, bahwa kejadian terjeratnya harimau sumatera di wilayah tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.

“Ini kedua kalinya harimau sumatera ditemukan terjerat di Dolok Panribuan. Kalau pertemuan warga dengan harimau lebih banyak lagi,” bebernya.

Kasus pertama dialami oleh harimau berjenis kelamin jantan di Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan pada tahun 2017 silam.

Satwa dilindungi tersebut ditemukan terjerat saat berusia 9 tahun dan akhirnya diberi nama Monang–sesuai dengan nama desa di mana harimau ditemukan.

Kaki Monang yang sudah berhari-hari terjerat kawat pun mulai membusuk dan terdapat belatung. Bahkan, pada kakinya ditemukan kawat yang sudah tertutup daging.

Diduga, Monang sudah mengalami jeratan sebanyak dua kali. Jeratan pertama diperkirakan berhasil dilepas oleh harimau sumatera tersebut.

Namun, sebagian kawatnya tertinggal di bagian kaki sehingga tertutup daging setelah bertahun-tahun. Beruntung, Monang berhasil diselamatkan.

Meski begitu, kondisi Monang yang ditemukan pada 2017 tersebut tak memungkinkan untuk dilepasliarkan. Saat ini, Monang pun hidup di Sanctuary Harimau Sumatera.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments