Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Puti Malabin Terjebak Umpan Kambing

519
×

Puti Malabin Terjebak Umpan Kambing

Share this article
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dalam kandang jebak yang diumpan seekor kambing. | Foto: BKSDA Sumatera Barat
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dalam kandang jebak yang diumpan seekor kambing. | Foto: BKSDA Sumatra Barat

Gardaanimalia.com – Setelah lebih dari sebulan, harimau sumatera bernama Puti Malabin akhirnya terjebak masuk ke dalam kandang yang dipasang oleh BKSDA Sumatra Barat.

Plh. Kepala BKSDA Sumatra Barat Antonius Vevri menerangkan, konflik harimau sumatera di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat itu sudah terjadi lama.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Sebenarnya, konflik harimau di daerah Binjai ini sudah kami tangani sejak Juni, berturut-turut sampai Desember [2023],” kata Antonius, Minggu (4/2/2024).

Dia bilang, setiap saat pihaknya melakukan penghalauan, penggiringan, dan lain hal untuk mencegah interaksi negatif antara satwa liar dan manusia.

“Namun ketika memasuki Januari, setelah adanya satwa atau hewan peliharaan dari masyarakat yang sudah jatuh korban, kami memutuskan untuk melakukan penangkapan,” ungkap Antonius.

Usaha itu dilakukan pihaknya selama satu bulan lebih. “Setelah satu bulan, baru kegiatan ini bisa berhasil menangkap satwa harimau,” ujar Antonius.

Satwa akan Dititipkan ke Lembaga Konservasi

Mamalia bertubuh besar itu berumur 3 sampai 5 tahun. Saat tertangkap pada 4 Februari 2024 sekira pukul 05.43 WIB, harimau dalam kondisi yang cukup bagus.

Pada rilis pers, Antonius menjelaskan, harimau berkelamin betina dengan panjang sekitar 160 sentimeter dan berat sekitar 70 kilogram.

Menurutnya, hewan dilindungi itu masuk ke kandang jebak dengan umpan seekor kambing. Ketika itu, pengamanan sekitar lokasi dilakukan oleh tim bersama aparat TNI-POLRI, pihak kecamatan dan pemerintahan nagari.

Kemudian, Antonius juga mengatakan, usai penangkapan itu Puti Malabin akan diperiksa dahulu oleh dokter hewan sebelum dipastikan mengenai pelepasliarannya.

“Kami akan mengkaji ulang dulu berdasarkan rekomendasi dari dokter, bagaimana kesehatannya, apakah dia membawa penyakit atau tidak. Baru kita rilis,” ucapnya.

Sekarang ini, Puti Malabin rencananya dititipkan sementara ke Lembaga Konservasi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi.

“BKSDA Sumatra Barat segera berkoordinasi dengan pengelola Lembaga Konservasi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi untuk melakukan titip rawat sementara sebelum akhirnya akan dilakukan tindakan pelepasliaran,” katanya.

Antonius berharap, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ini bisa dilepasliarkan ke habitatnya yang sesungguhnya, yaitu alam liar.

Kronologi Interaksi Negatif yang Terjadi

Harimau sumatera yang kemudian diberi nama Puti Malabin diamankan oleh tim gabungan. | Foto: BKSDA Sumatera Barat
Harimau sumatera yang kemudian diberi nama Puti Malabin diamankan oleh tim gabungan. | Foto: BKSDA Sumatra Barat

Harimau sumatera Puti Malabin sudah mulai muncul ke daerah penduduk sejak Juni 2023 hingga akhir Januari 2024.

Pihak BKSDA awalnya tidak melakukan penangkapan, hanya melakukan penghalauan dan patroli penjagaan sebagai upaya mitigasi kejadian konflik selama kurun enam bulan tersebut.

Namun, ternyata interaksi antara harimau dan manusia berlangsung kurang baik. Konflik itu memunculkan korban sebanyak 5 ekor sapi dan 10 ekor kambing.

Atas laporan warga Kecamatan Tigo Nagari, pihak BKSDA segera melakukan penanganan intensif dengan pemasangan perangkap pada 2 Januari 2024 sekira pukul 14.00 WIB.

“Berdasarkan arahan Plt. Kepala Balai, Kepala SKW I segera memerintahkan Tim WRU-nya untuk melakukan verifikasi dan penanganan,” kata Antonius.

Kemudian, Rabu (3/1/2024), tim menyelenggarakan rapat koordinasi Forkompimca Kecamatan Tigo Nagari, Wali Nagari Ladang Panjang, Wali Nagari Binjai dan Ketua Pemuda setempat untuk penanganan tersebut.

“Harimau muncul di beberapa titik dalam nagari lingkup Kecamatan Tigo Nagari. Tim melakukan penanganan berupa verifikasi, patroli, penggiringan dan pemantauan dengan camera trap maupun drone thermal serta pendampingan terhadap warga untuk memberikan rasa aman,” katanya.

Selain mendampingi masyarakat, tim juga memutuskan untuk memasang tiga kandang jebak sekaligus dalam rangka mengevakuasi harimau sumatera.

“Tanggal 2 Februari 2024, satwa sempat masuk ke kandang jebak. Namun, lepas kembali,” tulis Antonius dalam pers rilis.

Barulah, pada 4 Februari 2024, sang Ratu Rimba harimau sumatera berhasil masuk ke kandang jebak. Butuh waktu lebih sebulan untuk keberhasilan ini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments