Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Diduga Konflik Harimau Sumatera, BKSDA Terjunkan Tim ke Lokasi

745
×

Diduga Konflik Harimau Sumatera, BKSDA Terjunkan Tim ke Lokasi

Share this article
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Sumber: Restorasi Ekosistem Riau
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). | Sumber: Restorasi Ekosistem Riau

Gardaanimalia.com – BKSDA Sumatra Barat menindaklanjuti laporan warga dan lakukan penanganan konflik harimau sumatera di Jorong Tarantang Tunggang.

Kegiatan yang dilakukan oleh tim WRU SKW I BKSDA Sumatra Barat pada Rabu (20/9/2023) tersebut, yaitu dengan mengidentifikasi lokasi.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Diketahui sebelum itu, seorang petani bernama Isra (30) mengalami luka terkam saat tidur bersama temannya di pondok sawit, Sabtu (16/9/2023).

Menurut keterangan BKSDA Sumatra Barat pada akun Instagram mereka, Isra spontan mengenyahkan satwa yang diperkirakan adalah harimau.

“Karena kaget, korban menendang satwa yang diduga harimau sumatera hingga terlepas dan satwa menjauh,” tulis BKSDA Sumatra Barat, Kamis (21/9/2023).

Berdasarkan informasi dari teman Isra, satwa liar tersebut berjumlah dua ekor yang diduga merupakan induk dan anak harimau.

Menanggapi laporan itu, pihaknya pun langsung turun dan berkoordinasi dengan Wali Nagari Binjai. Kemudian, tim mengunjungi Isra dan mencatat informasi terkait konflik yang terjadi.

Saat ini, kata BKSDA, Isra sudah memperoleh perawatan medis dan diberi suntik tetanus. Hal itu dikarenakan salah satu bagian kaki Isra mengalami luka terbuka.

“Pada tapak kaki kanan korban terdapat tiga lubang yang diduga bekas gigitan satwa,” jelas BKSDA Sumatra Barat.

BKSDA Beri Edukasi tentang Perilaku Satwa Liar

Di sisi lain, pihaknya juga telah melakukan penghalauan menggunakan meriam bersama Wali Jorong dan masyarakat sekitar lokasi kejadian.

Lalu, pihak BKSDA juga mengidentifikasi lokasi terjadinya konflik dan mengidentifikasi keberadaan satwa bernama ilmiah Panthera tigris sumatrae tersebut.

Tak cuman itu, tim pun lakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga sekitar terkait tingkah laku satwa liar. Kemudian, mengimbau warga agar mengamankan ternak ke kandang.

“Tim juga mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada dan diharapkan melakukan aktivitas ke ladang pada siang dari pukul 08.00-16.00 WIB,” tulisnya.

Adapun lokasi konfliknya berada di kawasan konservasi SM Malampah. Pada ladang serai wangi dalam kawasan tersebut, tim menemukan jejak yang diduga milik harimau sumatera berukuran 5 sentimeter.

“(Selain itu) ditemukan pula jejak satwa kucing yang lebih kecil ukurannya. Di lokasi juga ditemukan beberapa jejak babi,” imbuhnya.

Namun, hingga 20 September 2023, tak ada lagi laporan yang diterima petugas WRU SKW I terkait penampakan satwa. Oleh karena itu, kegiatan penanganan pun disetop.

“Tim menghentikan kegiatan penanganan dan menyampaikan hasil identifikasi ke Wali Jorong,” tutupnya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments