Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Sumatera Diduga Belajar Berburu

1460
×

Harimau Sumatera Diduga Belajar Berburu

Share this article
Tim lakukan pengecekan lokasi keberadaan harimau sumatera di Nagari Sundata Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping. | Foto: BKSDA Sumatra Barat
Tim lakukan pengecekan lokasi keberadaan harimau sumatera di Nagari Sundata Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping. | Foto: BKSDA Sumatra Barat

Gardaanimalia.com – Interaksi negatif antara warga dengan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali terjadi di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.

Konflik terjadi di dua lokasi, yakni Jorong Koto Panjang, Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan dan Jorong Salibawan, Nagari Sundata Utara, Kecamatan Lubuk Sikaping.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Hal ini diterangkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ardi Andono lewat keterangan tertulis, Rabu (7/6/2023).

Call center BKSDA Sumatra Barat terima laporan kemunculan harimau dari seorang warga, Senin (5/6/2023) pukul 10.56 WIB di Jorong Salibawan.

Menanggapi laporan, BKSDA kirim tim Wildlife Rescue Unit (WRU) SKW I dibantu oleh Pagari (Patroli Anak Nagari) ke lokasi yang dimaksud.

Menurut hasil cek lapangan, ditemukan jejak harimau dengan ukuran 10 dan 8 sentimeter. Selain itu, ada juga kotoran harimau di kebun sayur milik seorang warga bernama Jufri (60).

Sebelumnya, Kamis (1/6/2023), enam ekor anjing peliharaan milik Jufri hilang diduga akibat keberadaan kucing besar ini. Dua hari kemudian, seekor anjing milik Jufri yang tersisa dalam kandang juga hilang.

Temuan jejak di sekitar pondok warga lalu dilaporkan ke Wali Jorong Salibawan yang kemudian dilanjutkan ke Wali Nagari Sundata Utara.

Tim pasang dua kamera jebak dan bersama warga halau harimau pada malam sampai dini hari. Hingga Selasa (6/6/2023) pukul 19.30 WIB, kamera jebak belum rekam pergerakan harimau.

Jejak Harimau Sumatera juga Ditemukan di Daerah Lain

Jejak kaki harimau sumatera yang ditemukan petugas. | Foto: BKSDA Sumatra Barat
Jejak kaki harimau sumatera yang ditemukan petugas. | Foto: BKSDA Sumatra Barat

Sebelumnya, call center BKSDA juga terima laporan pada Senin (29/5/2023) sekira pukul 16.00 WIB. Berita terkait adanya konflik dengan harimau di Jorong Koto Panjang disampaikan oleh warga bernama Hendra.

BKSDA Sumatra Barat melalui tim WRU SKW I dibantu oleh tim Pagari segera turun ke lokasi pada Selasa (30/5/2023).

Hasil cek lokasi dan koordinasi dengan Wali Jorong Koto Panjang Lisman, ditemukan jejak harimau dengan jumlah lima titik ukuran 8 sentimeter.

Bekas tapak kaki satwa liar itu ditemukan di kebun karet dekat bangunan PPS (pusat pengolahan sampah), lokasi itu berada di Hutan Lindung.

Tim lalu pasang camera trap untuk tahu lebih detail tentang satwa liar itu dan pergerakannya. Namun, menurut info dari warga lokal, kemunculan satwa tak lagi terlihat sejak Jumat (26/5/2023).

Ardi ungkap bahwa dari ciri fisik yang ditemukan, satwa diduga masih anakan atau remaja yang sedang belajar berburu. Dengan begitu, kondisi ini hanya sementara dan dapat diantisipasi.

“Dari hasil analisa tapak bahwa kedua harimau yang berada di kedua nagari tersebut masih anak hingga remaja, yang kemungkinan belajar berburu,” ucap Ardi.

Mitigasi yang dilakukan, kata Ardi, selain pasang camera trap, pihak BKSDA juga beri edukasi dan pembekalan buku saku hidup berdampingan dengan satwa liar.

“Sampai saat ini juga masih akan terus kita tangani,” tutup Ardi.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments