Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Harimau Tak Terlihat Lagi, Penanganan Konflik Dihentikan

507
×

Harimau Tak Terlihat Lagi, Penanganan Konflik Dihentikan

Share this article
Pada Selasa (3/1/2023), BKSDA Sumbar membuka kandang jebak yangsebelumnya terpasang. | Foto: Yusrizal/Antara
Pada Selasa (3/1/2023), BKSDA Sumbar membuka kandang jebak yang sebelumnya dipasang untuk harimau sumatera. | Foto: Yusrizal/Antara

Gardaanimalia.com – BKSDA Sumatra Barat membongkar kandang jebak yang digunakan untuk mengevakuasi harimau sumatera di Tabuah-Tabuah, Jorong Palupuh, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

Ini dilakukan setelah sebulan melaksanakan penanganan konflik. Satwa tersebut tak terpantau lagi di sekitar permukiman dan lahan budi daya masyarakat setempat.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat dan pemerintah nagari setempat, penanganan dihentikan,” ujar Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono di Lubukbasung (3/4/2023).

Sebelumnya, BKSDA Sumbar mendapat laporan konflik antara manusia dengan harimau sumatera pada 6 Desember 2022 lalu. Menanggapi laporan itu, BKSDA pun langsung menerjunkan tim ke lokasi.

Penanganan pun dilakukan berupa penghalauan, dan berakhir pada pemasangan kandang jebak untuk evakuasi.
Berbagai upaya penelusuran keberadaan satwa telah dilakukan BKSDA bersama beberapa pihak.

Pihak lain yang terlibat di antaranya Yayasan Sintas Indonesia, Pemerintah Nagari Pasia Laweh, Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin, Pagari Salareh Aia dan masyarakat.

Namun, setelah delapan hari pemasangan kandang jebak. Harimau sumatera tidak terlihat di sekitar lokasi pemukiman, lahan budi daya masyarakat setempat, dan lainnya.

“Bahkan dari pemantauan sebelumnya dengan drone termal milik Yayasan Sintas Indonesia dan empat unit camera trap yang dipasang, satwa tidak terlihat lagi,” kata Ardi Andono.

Namun, Ardi tetap mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati. Ia mengimbau agar masyarakat tidak sendirian saat melakukan aktivitas di kebun, menghidupkan api-apian, dan lain-lain.

BKSDA Pasang 4 Kamera Trap untuk Deteksi Harimau Sumatera

Di sisi lain, Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Maninjau, Ade Putra menambahkan pemasangan empat camera trap dilakukan di beberapa titik sekitar kawasan budi daya masyarakat.

Akan tetapi, visual harimau sumatera tersebut tidak terekam oleh camera trap.

Wali Jorong Palupuh, Beni Saputra berterima kasih kepada Kepala BKSDA Sumbar dan Yayasan Sintas Indonesia karena telah melakukan penanganan interaksi negatif ini selama satu bulan.

“Mudah-mudahan satwa tidak kembali lagi ke pemukiman warga setelah dilakukan penanganan ini,” katanya.

Selanjutnya, ia berharap komunikasi terus terjalin dengan BKSDA. Sehingga tim BKSDA Sumbar bisa melakukan penanganan di daerahnya bila terdapat laporan harimau sumatera masuk permukiman.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments