Hilang Habitat, Konflik Beruang dan Manusia Kembali Terjadi

Miriam
3 min read
2023-12-27 17:40:10
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.comIrwin Irwandi (27), seorang petani karet di Desa Koto Rami, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Jambi, diterkam beruang madu pada Rabu (20/12/2023).

Dilansir dari Sindo News, kronologi kejadian menurut warga setempat berawal saat Irwin baru saja pulang dari kebun miliknya untuk menyadap karet. Usai menyadap karet, korban kemudian hendak pergi ke sungai dekat kebunnya untuk memancing.

Ketika Irwin berjalan menuju sungai sekitar pukul 15.30 WIB, Ia berpapasan dengan dua ekor beruang madu. Kedua satwa liar tersebut langsung mendekati korban dan menerkam bagian kepala. 

Irwin berusaha melawan sambil berteriak. Teriakannya membuat dua ekor beruang tersebut ketakutan dan lari masuk ke hutan.

Dari peristiwa itu, korban mengalami luka robek di bagian kepala serta patah di pergelangan kaki kiri. Warga lalu membawa korban ke RSUD Raden Mattaher Jambi agar mendapatkan pertolongan medis.

Sementara, Kepala SKW I BKSDA Jambi Udin Ikhwanudin membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya kini sudah menurunkan Tim Mitigasi Konflik Satwa Liar ke lokasi tempat kejadian.

"Anggota kami terjunkan untuk menyelidiki kasus penyerangan beruang ini," tuturnya.

Adapun upaya penanganan konflik antara beruang dan manusia ini dilakukan dengan memasang perangkap di dekat lokasi kejadian.

"Bersama anggota polisi dan masyarakat melakukan pemasangan perangkap beruang sekaligus melakukan sosialisasi tentang mitigasi konflik satwa liar kepada warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi kejadian," ungkapnya.

Bukan yang Pertama


Sebagai konteks, interaksi negatif antara beruang madu (Helarctos malayanus) dan manusia sudah beberapa kali terjadi di Jambi selama 2023.

Di 25 Februari, seorang warga Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, berkonflik dengan beruang liar di kebun. 

Kemudian pada pertengahan tahun, tepatnya 19 Juli, warga Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari juga diserang oleh seekor beruang saat beristirahat di kebun. 

Meski penyebab serangan dari setiap kasus tidak diketahui secara pasti, tetapi hilangnya hutan secara cepat dan fragmentasi habitat di wilayah jelajah memperbesar kemungkinan interaksi antara beruang madu dan manusia.((Scotson, L., Fredriksson, G., etc. The IUCN Red List of Threatened Species Helarctos malayanus))

Penelitian pada 2015 mengungkapkan bahwa dari 120 petani perkebunan di Sumatra yang diwawancara, 45 persen di antaranya sudah pernah mengalami konflik dengan beruang madu.((Wong, WM., Leader-Williams, N. & Linkie, M. Managing Human-Sun Bear Conflict in Sumatran Agroforest Systems. Hum Ecol 43, 255–266 (2015). https://doi.org/10.1007/s10745-015-9729-1))

Tidak Biasanya Agresif




Spesies beruang madu secara ilmiah diketahui bersifat tertutup dan pemalu. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan. Oleh karena itu, sifat alami beruang madu tidak agresif kecuali mendapat provokasi.((Sinclair, Henry. 2023. Are Sun Bears Dangerous? Do Sun Bears Attack Humans?))

Akan tetapi, dalam beberapa kasus penyerangan juga disebutkan bahwa beruang kerap menyerang tanpa adanya provokasi.

Hal ini bisa disebabkan karena habitat mereka yang kian rusak, sehingga membuat mereka kehilangan tempat persembunyian, seringkali dalam kondisi stres dan lapar.

Kondisi yang tidak ideal ini kerap membuat beruang madu dan satwa lainnya lebih agresif karena merasa terancam.

Pentingnya Upaya Preventif dalam Mitigasi Konflik Satwa-Manusia


Dalam konteks konflik antara satwa liar dan manusia, kita perlu melihat kedua pihak sebagai korban. Satwa liar turut menjadi korban akibat ulah manusia yang terus merambah hutan dan habitat mereka.

Maka dari itu, kasus seperti ini perlu ditinjau secara holistik dan memerlukan upaya preventif untuk mitigasi konflik serupa di masa depan. Karena apabila akar masalahnya tidak diselesaikan, maka insiden ini jelas tidak akan jadi yang terakhir. 

Sebagai tambahan, persebaran beruang madu memang banyak di hutan hujan di Asia Tenggara seperti Pulau Sumatra.

Sayangnya, spesies ini sudah masuk kategori rentan (vulnerable) dalam Daftar Merah IUCN. Populasi beruang madu sendiri diperkirakan telah menurun sebanyak 30 persen selama 30 tahun terakhir.((Sun bears. World Wide Fund for Nature))

Ancaman utama yang dihadapi beruang madu ini antara lain deforestasi, fragmentasi habitat, serta perburuan liar.

Beruang madu kerap diburu untuk diambil kantung empedu dan bagian tubuh lain yang dipercaya bisa digunakan sebagai obat (meski tidak terbukti secara ilmiah).

Tags :
beruang madu bksda jambi Helarctos malayanus konflik beruang madu
Writer: Miriam
Pos Terbaru
Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi
Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi
Berita
17/02/25
Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
Berita
17/02/25
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
Berita
15/02/25
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
Berita
15/02/25
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Berita
14/02/25
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Opini
13/02/25
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Berita
13/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Berita
13/02/25
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Berita
10/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Edukasi
07/02/25
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Berita
07/02/25
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Berita
06/02/25
Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut
Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut
Berita
06/02/25
Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
Berita
06/02/25
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
Berita
05/02/25
Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga
Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga
Edukasi
05/02/25
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
Berita
04/02/25
Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik
Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik
Edukasi
03/02/25
Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
Berita
03/02/25
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
Berita
03/02/25