Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Masih Stres, Kondisi Terkini Elang Sikepmadu usai Evakuasi

925
×

Masih Stres, Kondisi Terkini Elang Sikepmadu usai Evakuasi

Share this article
Elang sikep-madu yang diperiksa oleh tim medis PKEK (Pusat Konservasi Elang Kamojang). | Foto: Pusat Konservasi Elang Kamojang/Instagram
Elang sikep-madu yang diperiksa oleh tim medis PKEK (Pusat Konservasi Elang Kamojang). | Foto: Pusat Konservasi Elang Kamojang/Instagram

Gardaanimalia.com – Tim Gugus Tugas Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) BBKSDA Jawa Barat evakuasi seekor elang sikep-madu asia, Jumat (9/6/2023).

Pada hari yang sama, BKSDA titip rawat burung pemangsa dalam famili Accipitridae tersebut ke PKEK (Pusat Konservasi Elang Kamojang).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Penyerahan itu guna merawat luka dan merehabilitasi satwa. Tim medis PKEK segera lakukan tindakan pemeriksaan dan pengobatan.

Dikabarkan oleh PKEK pada Selasa (13/6/2023), kondisi terkini burung elang itu masih ditempatkan di klinik dan jalani perawatan.

“Setiap tiga jam kami kontrol karena kondisinya masih cukup stres,” jelas pihak PKEK dalam keterangan tertulis kepada Garda Animalia.

Sebelumnya, dikutip dari akun Instagram BBKSDA Jawa Barat, burung sikep-madu berjenis kelamin jantan ini ditemukan di halaman rumah warga.

Saat itu, burung dalam kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan. Sayap kiri alami luka dan bercucuran darah diduga terkena jerat benang layang-layang.

Sikep-madu diserahkan secara sukarela oleh warga Kelurahan Melong, Kecamatan Cijerah, Kota Bandung Juliadi Satria (38) kepada pihak BBKSDA Jawa Barat.

Lebih lanjut, observasi terhadap keadaan satwa masih terus dilakukan. Pihak PKEK berharap sikep-madu itu dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya.

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, satwa bernama latin Pernis ptilorhynchus termasuk jenis yang dilindungi.

Tercatat dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, diduga tren populasi predator itu akan terus menurun akibat hilangnya hutan sebagai habitatnya.

4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments