Gardaanimalia.com – Pengemudi mobil berinisial RBD (29) diringkus petugas Polres Jembrana saat membawa sejumlah penyu hijau (Chelonia mydas).
Upaya RBD mengangkut puluhan ekor penyu tersebut terlacak oleh petugas setelah dilakukan penelusuran atas informasi yang berasal dari masyarakat.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana menyebut, satwa yang diamankan berjumlah 19 ekor. “Ada 19 ekor penyu dengan ukuran besar,” ujarnya, Minggu (19/11/2023) dilansir dari Tribrata.
RBD membawa penyu dari wilayah Gilimanuk menuju Denpasar. Pun, mobil tidak melalui jalur utama melainkan jalur pedesaan agar terhindar dari deteksi petugas.
Meski begitu, terduga pelaku diketahui sesekali masuk jalan raya Denpasar-Gilimanuk saat tak ada penghubung jalan antardesa. Kemudian, tertangkap pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 23.45 WITA.
“Kami amankan [RBD dengan mobil bernopol DK 1169 XX] di wilayah Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali,” jelas Dewa.
Warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali tersebut diketahui berperan sebagai sopir pengangkut penyu dilindungi.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap RBD. Sementara, pihaknya juga tengah mendalami potensi keterlibatan RBD dengan pelaku lainnya.
“Kami masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut terkait pelaku ini. Mengenai keterlibatan dengan pelaku-pelaku sebelumnya, kami masih selidiki,” ungkapnya.
Femke: Tampak Sehat, Penyu Sebetulnya Alami Stres
Usai pengungkapkan kasus tersebut, pihak Polres Jembrana langsung melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk observasi penyu sebelum dilepasliarkan.
Kesembilan belas satwa laut itu kini sedang ditangani oleh BKSDA Bali, dokter hewan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI), dan Kurma Asih Sea Turtle Conservation Center.
Sementara itu, ahli penyu dari JSI Femke Den Haas mengungkapkan bahwa meski penyu-penyu itu terlihat sehat, tetapi sebenarnya mengalami stres karena terlalu lama berada di luar laut.
“Secepatnya penyu-penyu ini akan kami kembalikan ke laut agar sehat sepenuhnya. Sekarang kami masih lakukan observasi untuk antisipasi jika ada penyu yang sakit,” terangnya.
Dilansir dari inilahcom, pihaknya juga telah mengambil sampel darah satwa dilindungi tersebut. Salah satu tujuannya untuk mengetahui asal usul satwa dilindungi itu.
“Kami lihat usia penyu ini bervariasi. Ada yang sudah lebih dari 50 tahun, ada juga yang baru berumur 8 tahun. Sebagian besar adalah betina,” tutupnya.
