Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Rumah Satwa Terancam Tambang PT Inmas Abadi

1313
×

Rumah Satwa Terancam Tambang PT Inmas Abadi

Share this article
Rumah Satwa Terancam Tambang PT Inmas Abadi
Aksi simpatik Konsorsium Bentang Alam Seblat untuk selamatan Gajah Sumatera, Kamis (12/8/2021) | Foto: Dokumentasi/Kanopi Hijau Indonesia

Gardaanimalia.com – Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Bentang Alam Seblat menolak rencana tambang batu baru PT Inmas Abadi di wilayah Kecamatan Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Dilansir dari rakyatbengkulu.com, Sofian Ramadhan, Koordinator Koalisi Selamatkan Bentang Alam Seblat mengatakan bahwa protes telah dilayangkan sejak keluarnya izin produksi PT Inmas Abadi.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Koalisi yang terbentuk dari aktivis, mahasiswa, aktivis lingkungan, dan pegiat konservasi telah membuat petisi yang menolak pembukaan lahan tambang tersebut pada tahun 2018 silam.

Penolakan dilontarkan karena potensi kerusakan yang ditimbulkan pembukaan lahan tambang tersebut sangat tinggi.

Dampak negatif yang dapat terjadi tercatat pada AMDAL rencana pembangunan tambang, seperti penurunan kualitas air, erosi, kebisingan, serta menganggu satwa liar dan biota air.

Kawasan yang akan ditambang merupakan salah satu Bentang Bukit Barisan yang mana adalah hulu dari sungai-sungai besar di Bengkulu seperti Sungai Seblat, Sungai Ketahun dan Majunto.

Wilayah ini terbentang dari Taman Wisata Alam (TWA) Seblat hingga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan tempat tinggal bagi harimau dan gajah sumatera yang kini berstatus kritis (Critically Endangered). Pun, Bentang Seblat adalah rumah terakhir bagi gajah sumatera tersisa.

“Aktivitas tambang akan merusak Bentang Alam Seblat yang saat ini jadi rumah bagi satwa liar. Seperti gajah sumatera, harimau sumatera, beruang madu, tapir, burung rangkong dan jenis fauna lainnya. Termasuk habitat asli bunga terbesar di dunia, bunga Rafflesia yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu,” papar Sofian dalam jumpa pers, Kamis (21/10).

Sofian menyampaikan, hadirnya tambang batu bara di kawasan ini tentu akan merusak hutan, dan mengancam semua keanekaragaman hayati yang ada didalamnya.

Rumah Satwa Terancam Tambang PT Inmas Abadi
Save Gajah Sumatera | Foto: Dokumentasi/Kanopi Hijau Indonesia

Pembukaan lahan tambang juga akan merusak sumber air bersih bagi sejumlah desa seperti Desa Air Putih, Desa Suka Makmur, Desa Suka Baru, Desa Suka Maju, Desa Suka Merindu, Kecamatan Marga Sakti, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

“Rencana kerja aktivitas tambang ada di tengah Sungai Seblat maka dapat dipastikan sumber air bersih bagi warga di Putri Hijau dan Marga Sakti Seblat akan hilang,” kata Sofian, dikutip dari Wongkito.co.

Selain itu, menurutnya potensi kerusakan ekosistem tersebut ke depannya pun akan menghasilkan konflik baru yaitu konflik sosial.

Berdasarkan peristiwa sebelumnya, pembukaan lahan pertambangan akan menyisakan kerusakan dan rentan terhadap bencana alam seperti banjir.

“Kita akan tetap berjuang bagaimana kawasan bentang alam seblat tetap terjaga dan tetap abadi. Jangan sampai pertambangan batu bara masuk. Kita akan tetap berupaya agar kegiatan itu tidak terjadi karena tentunya berdampak buruk dalam segala segi kawasan yang ada,” imbuh Sofian.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments