Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Terekam Camera Trap, Musang Sulawesi Jarang Ditemui di Habitat Alami

1448
×

Terekam Camera Trap, Musang Sulawesi Jarang Ditemui di Habitat Alami

Share this article
Seekor musang sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii) yang terekam kamera jebak di wilayah utara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. | Foto: Balai TNBNW
Seekor musang sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii) yang terekam kamera jebak di wilayah utara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. | Foto: Balai TNBNW

Gardaanimalia.com – Seekor musang sulawesi kembali terdokumentasi oleh kamera jebak atau camera trap yang dipasang Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).

Koordinator Urusan Pengawetan TNBNW, Dini Rahmanita menuturkan setiap tahun instansinya melakukan pemasangan kamera jebak di beberapa wilayah konservasi yang ditangani.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Foto musang sulawesi selalu dapat ditangkap. Namun, gambar kali ini terbilang paling baik di antara yang lain.
Keberhasilan dokumentasi satwa ini adalah hasil kerja sama dengan Wildlife Conservation Society (WCS).

“Foto yang kami rilis ini adalah hasil pemasangan kamera jebak. Itu kami lakukan pada Juni hingga September 2022 di wilayah utara TNBNW,” jelas Dini Rahmanita, Senin (24/10).

Musang Sulawesi: Soliter dan Nokturnal

Musang sulawesi atau sulawesi civet merupakan satwa yang sulit dijumpai di habitat aslinya. Bahkan, riset ahli soal jenis ini masih minim.

Panjang tubuh satwa yang dalam bahasa ilmiah disebut Macrogalidia musschenbroekii ini yaitu sekitar 65-70 sentimeter dengan panjang ekor antara 45-54 sentimeter.

Seluruh badannya didominasi warna cokelat dan warna pucat pada bagian bawah dengan bintik-bintik tipis di sisi dan punggung bawah.Ā Rambut pendek tersebut menyelimuti tubuh musang berbobot 3,8 sampai 1 kilogram ini.

Satwa endemik ini berstatus Vurnarable atau rentan dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Itu artinya, di masa mendatang ia menghadapi risiko kepunahan.

Diperkirakan terdapat 9000 individu dewasa musang sulawesi di habitatnya. Namun, tren populasi satwa ini terus mengalami penurunan (decreasing).

Peta sebaran dalam laman IUCN menampilkan beberapa kantong habitatnya, yaitu di lengan utara pulau Sulawesi, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Di daerah-daerah tersebut, satwa dilindungi tersebut diketahui hidup pada ketinggian 0-2.600 meter, dengan habitat berupa hutan, semak, padang rumput, dan perkebunan.

“Musang sulawesi bersifat soliter (hidup menyendiri), aktif pada malam hari (nokturnal). Dan lebih banyak melakukan aktivitas di atas pohon,” tambah Dini.

Selain itu, satwa tersebut dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments