Gardaanimalia.com – Diduga interaksi negatif antara harimau sumatera dan ternak milik warga kembali terjadi di Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Gajah Makmur Gutomo, harimau (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan memangsa sapi pada Sabtu malam.
“Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (1/4/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB,” ujar Gutomo, Minggu (2/4/2023) dikutip dari Antara.
Berdasarkan kesaksian warga, Gutomo mengatakan sapi tersebut kemungkinan berkonflik dengan dua harimau yang terdiri dari induk dan anak. Bangkai sapi ditemukan berada di area perkebunan kelapa sawit.
“Kami meminta kepada pihak terkait agar permasalahan ini dapat ditindaklanjuti segera karena harimau tersebut masih berada di lokasi ini,” lanjutnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Said Jauhari mengatakan bahwa petugas akan turun ke lokasi untuk pemeriksaan.
Pihaknya pun akan lakukan penanganan terkait satwa dilindungi yang dilaporkan memangsa ternak milik warga itu.
“Nanti (akan dilihat) apakah kita akan melakukan upaya dengan cara pengusiran atau pasang perangkap,” ujar Said.
Ia menuturkan bahwa bagian wilayah Desa Gajah Makmur dan Desa Lubuk Talang merupakan daerah yang kerap kali dilalui oleh kucing besar itu.
Said juga menyatakan satgas telah dibentuk untuk bantu memantau dan melaporkan konflik satwa liar dengan manusia yang mungkin terjadi di daerah tersebut.
“Kami mendapatkan laporan terkait konflik harimau di wilayah ini dari satgas,” ungkap Said..
Panthera tigris sumatrae adalah predator endemik dari Pulau Sumatra. Mamalia ini berstatus critically endangered atau sangat terancam punah dengan tren populasi decreasing atau menurun.
Disebutkan pula bahwa ancaman kelestarian hewan berambut loreng ini karena kehilangan habitat akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit dan akasia.
Selanjutnya, perdagangan ilegal terutama untuk pasar domestik, serta penurunan jumlah mangsa turut menjadi ancaman bagi raja hutan ini.