Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Bahaya Covid-19 Bagi Satwa Liar yang Dipelihara

806
×

Bahaya Covid-19 Bagi Satwa Liar yang Dipelihara

Share this article
Bahaya Covid-19 Bagi Satwa Liar yang Dipelihara
Ilustrasi Gorila. Foto: Pixabay

Gardaanimalia.com – Pandemi saat ini memang menjadi ancaman dan ketakutan tersendiri bagi banyak orang di berbagai belahan dunia karena proses penularan yang begitu cepat dan mudah. Namun, apa jadinya jika SARS CoV 2 yang dikenal sebagai nama virus dari COVID-19 menyerang satwa liar?

Dalam sebuah tanya jawab di website San Diego Zoo Safari Park diketahui ada dua gorila mengalami batuk dan beberapa gejala ringan dari COVID-19. Kebun Binatang San Diego kemudian melakukan pengujian terhadap dua gorila tersebut. Melalui uji sampel feses, dua gorila tersebut mendapatkan hasil positif terjangkit infeksi virus SARS CoV 2.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Menurut staf dari San Diego Zoo Safari Park bahwa virus ini dapat menyebar dari manusia ke hewan dalam beberapa situasi, terutama selama kontak dekat dengan pengidap COVID-19.

Seseorang yang terinfeksi baik suspect ataupun yang telah dikonfirmasi baiknya menghindari kontak dengan satwa liar. Karena satwa liar dapat dengan mudah diganggu dan terancam oleh aktivitas manusia dan penyakit dari manusia, San Diego Zoo Global menganjurkan agar orang yang menjelajahi kawasan alam tetap berada di jalan setapak dan mematuhi semua tanda tentang menghormati satwa liar termasuk tidak mencoba mendekatinya atau memberi makan mereka.

Baca juga: Anak Lutung Merah Ditemukan Warga, Induknya Diduga Sudah Dibunuh

Sebuah cuitan dalam twitter oleh @HopeOrangutan yang berjudul “Kalau COVID-19 udah mulai menyerang gorila, kini monyet yang banyak dipelihara manusia serta primata lainnya dalam bahaya!” Monyet asia atau Catarrhines memiliki set 12 residu asam amino utama yang sama dengan ACE2 pada manusia. Oleh karena itu, kera, monyet rhesus, monyet ekor panjang, vervet, dan beberapa lemur, cenderung sangat rentan terhadap SARS CoV 2. Disebutkan ACE2 menjadi “pintu masuk” dari SARS Cov 2.

Sedangkan untuk simpanse, gorila, orang utan, owa jawa dan beruk, memiliki kerentanan yang tergolong masih diprediksi dapat tertular. Dengan munculnya berita bahwa gorila telah terinfeksi SARS CoV 2 telah mengeluarkan gorila dari golongan “masih diprediksi.”

Sebuah studi mengemukakan bahwa penyakit zoonosis biasanya menyerang primata yang sudah lama dipelihara atau bersentuhan dengan manusia, sehingga jika hewan tersebut berinteraksi dalam populasi yang lebih besar maka akan menyebar ke primata lain jika harus dikembalikan ke habitat aslinya. Dengan demikian keberadaan satwa liar ini dalam lingkungan manusia memungkinkan penularan penyakit dari kawanannya ke manusia.

Lalu apakah kamu masih ingin memelihara satwa liar?

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments