Gardaanimalia.com – Warga kembali digemparkan atas dugaan kemunculan harimau sumatera di area perkebunan Desa Sebilo, Desa Kota Bumi dan Desa Ganjuh.
Kali ini, satwa dilindungi tersebut diperkirakan telah memangsa seekor anjing peliharaan kepunyaan petani bernama Wamal, warga Desa Sebilo, Jumat (25/8/2023).
Kepala Resort BKSDA Bengkulu Selatan Rinjuwan Windi Adi menyampaikan, bahwa harimau tak terlihat lagi di kebun tiga warga desa tersebut usai diduga memangsa hewan peliharaan petani.
“Terakhir itu Jumat, warga kembali melaporkan adanya peliharaan dimangsa. Tetapi selama tiga hari mulai dari itu, kita tidak mendapatkan laporan dan menemukan jejak harimau sumatera kembali,” ujarnya, dikutip dari Tribun Bengkulu, Senin (28/8/2023).
Guna memastikan satwa liar tersebut tidak kembali ke kawasan perkebunan warga, pihaknya melakukan penghalauan dengan membunyikan petasan.
“Agar tidak muncul lagi dan menyuruh harimau kembali ke rumahnya, terpaksa kita menggunakan alat petasan. Karena binatang buas seperti harimau dan beruang tersebut takut dengan bunyi ledakan,” ucapnya.
BKSDA akan Pastikan Kondisi Aman
Sementara, kata Windi, keadaan masih belum bisa dikatakan aman. Mengenai hal itu, pihaknya pun akan lakukan pemantauan hingga beberapa hari ke depan.
“Pengusiran sebenarnya sudah kita lakukan pakai petasan. Pemantauan masih akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Jika memang tidak lagi kemunculan maka kondisi tersebut benar-benar sudah aman,” terangnya.
Saat ini, diketahui sudah ada 14 ekor hewan peliharan jenis anjing yang diduga mengalami konflik dengan harimau sumatera dalam satu pekan terakhir.
Sebelumnya, harimau sumatera itu pertama kali muncul dan dilihat oleh seorang petani yang tengah beristirahat di pondok kebun, pada Sabtu (19/8/2023).
Diketahui, petani tersebut melihat hewan dengan ciri-ciri belang seperti harimau. Satwa bertubuh kurus serta satu kakinya dalam kondisi pincang, sedang berkeliaran.
Namun, satwa liar dilindungi itu tidak menganggu petani yang ada di kebun. Satwa liar tersebut tampak hendak melewati aliran sungai yang diyakini merupakan tempat harimau sumatera mencari makan dan minum.
Hal itu dikarenakan jarak antara sungai dengan habitat satwa bernama ilmiah Panthera tigris sumatrae tersebut hanya berkisar empat kilometer.
Sementara, seekor harimau diketahui mampu menempuh perjalanan hingga 60 mil dalam satu hari.