Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dibuka Sangkar, Puluhan Satwa Langka Dilepasliarkan

888
×

Dibuka Sangkar, Puluhan Satwa Langka Dilepasliarkan

Share this article
Satwa langka dilepasliarkan ke alam. | Sumber: Pasific Pos
Satwa langka dilepasliarkan ke alam. | Sumber: Pasific Pos

Gardaanimalia.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan puluhan satwa langka ke Cagar Alam Pegunungan Cycloop, Kabupaten Jayapura.

Satwa yang dikembalikan ke habitatnya, pada Kamis (26/10/2023) tersebut di antaranya yaitu lima ekor cendrawasih kuning kecil (Paradisaea minor).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Tak cuman itu, terdapat 2 ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 6 ekor perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), 10 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory).

Ada pula 3 ekor kadal papua (Varanus salvator), 1 ekor boa tanah (Candoia aspera), 1 ekor buaya irian (Crocodylus novaeguineae), dan 1 ekor kuskus (Phalanger orientalis).

Kapokja Perencanaan, Perlindungan, dan Pengawetan BBKSDA Papua Taufik Mubarak menyebut, satwa liar mempunyai peran yang sangat penting dalam keseimbangan ekosistem.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan mengenai kondisi satwa yang dilepas tersebut. “Semua satwa dalam kondisi sehat dan layak dilepasliarkan,” ujarnya, Kamis (26/10/2023).

Satwa langka yang dikembalikan ke alam itu berasal dari hasil pengamanan dan sebagian lainnya merupakan penyerahan dari masyarakat secara sukarela.

Dia mengharapkan, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran menjaga satwa liar di habitat alaminya.

Tokoh Adat Kampung Asei Kecil Robert Pepuho mengungkapkan bahwa mata air di lokasi pelepasliaran adalah satu-satunya yang dapat menyuplai kebutuhan masyarakat sekitar.

Oleh karenanya, Ia mengimbau semua pihak agar berperan aktif menjaga hutan, sehingga mata air tersebut tetap mengalir secara berkelanjutan.

Bukan hanya itu, Robert Pepuho mengutarakan bahwa menjaga hutan termasuk juga menjaga habitat satwa liar sehingga kehidupannya dapat terjamin.

Tak Hanya Formalitas, Upaya Konservasi Harus secara Nyata

Puluhan satwa liar, termasuk burung kakatua dilepasliarkan ke habitat alaminya. | Sumber: Pasific Pos
Puluhan satwa liar, termasuk burung kakatua dilepasliarkan ke habitat alaminya. | Sumber: Pasific Pos

Sementara, Kepala BBKSDA Papua A.G. Martana mengapresiasi semua pihak yang sudah mendukung upaya konservasi tersebut. Pun, pihak-pihak yang berhasil mengamankan satwa.

“Sejauh ini kerja sama para pihak dalam pengendalian peredaran satwa liar Papua yang dilindungi sudah berfungsi cukup baik,” ungkapnya.

Menurut Martana, banyak keberhasilan dalam menggagalkan tindak ilegal satwa liar selama tahun 2023. “Sudah banyak juga satwa hasil pengamanan yang dilepasliarkan”.

Ia berharap, semoga kesadaran masyarakat semakin baik akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Sehingga tidak ada lagi tindak ilegal satwa dilindungi di Papua.

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Lantamal X Jayapura Brigadir Jenderal Marinir Ludi Prastyono mengungkapkan rasa takjub karena turut melepasliarkan cendrawasih ke alam.

“Banyak upaya yang harus kita lakukan. Semua pihak perlu komitmen menjaga dan mengamankan satwa yang dilindungi. Lantamal X Jayapura siap mendukung dan bekerja sama untuk melakukan ini semua,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, bahwa dukungan pihaknya tak hanya sekadar formalitas. “Bukan sekadar melakukan, misalnya pemeriksaan lalu difoto. Bukan sekadar itu, tetapi harus ada hasil yang nyata,” tutupnya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments