Gardaanimalia.com – Satwa liar diduga harimau sumatera muncul di perkebunan Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Pasalnya, pada 6 Februari lalu dua ekor sapi milik pekerja yang dipelihara di areal kebun milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V ditemukan mati.
Tidak jauh dari tempat ternak mati, terdapat jejak hewan berukuran 13 sentimeter yang diduga kuat adalah milik harimau. Jejak tersebut ditemukan tepatnya di Afdeling VII Kebun Lubuk Dalam.
Plt. Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Hartono menerima laporan dari masyarakat terkait adanya sapi yang menjadi makanan hewan liar itu.
“Hasil pengecekan di lapangan ternyata kejadian tersebut berada di 2 blok berbeda di kebun PTPN V,” terang Hartono, Rabu (8/2/2023).
Saat ini, tim gabungan BKSDA bersama TNI, Polri, BPBD Siak, aparat kecamatan, Satpol PP Siak dan instansi lainnya melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi lebih lanjut di lapangan.
Selain itu, pihaknya melakukan sosialisasi kepada pihak perusahaan agar tak melakukan aktivitas di daerah jelajah harimau sumatera.
BKSDA Pasang Kandang Jebak dan Kamera Trap
Sementara, Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan mengatakan, pihaknya juga telah memasang kandang jebak dan kamera trap.
“Selain box trap, kami juga memasang camera trap di lokasi ditemukannya sapi yang dimangsa dan menjadikan sapi tersebut umpan,” ujar Genman, Rabu (8/2/2023).
Tim juga memberikan imbauan agar ternak warga yang ada di kebun dapat dievakuasi ke tempat yang aman. “Sampai saat ini masih dilakukan pemantauan dan pengumpulan informasi di lokasi kejadian,” paparnya.
Atas peristiwa konflik yang terjadi, manajemen PTPN V menyampaikan kepada karyawan dan masyarakat untuk berhati-hati.
Untuk diketahui, harimau sumatera telah beberapa kali muncul sejak satu bulan yang lalu di Kabupaten Siak. Kemunculan pertamanya, yaitu pada 16 Januari di Kampung Suak Lanjut, Kecamatan Siak.
Berlanjut pada tanggal 20 Januari, sebuah kamera CCTV di sebuah toserba merekam harimau masuk ke area Taman Hutan Kota Arwinas di Kampung Dalam Siak.
Jejak satwa dilindungi tersebut ditemukan pula pada 23 Januari di lahan bekas milik PT Siak Raya Timber yang dikelola warga.
Selanjutnya, pada 29 Januari seorang warga Kecamatan Koto Gasib melihat secara langsung seekor harimau berjalan melewati perkebunan kelapa sawit.
