Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Mamalia Bersisik Akhirnya Kembali ke Habitatnya

688
×

Mamalia Bersisik Akhirnya Kembali ke Habitatnya

Share this article
Hewan trenggiling kini telah dilepas bebas di alam liar. | Foto: Dok. BKSDA Sumatra Barat
Mamalia bersisik atau trenggiling kini telah dilepas bebas di alam liar. | Foto: Dok. BKSDA Sumatra Barat

Gardaanimalia.com – Seekor mamalia bersisik yang ditemukan di pekarangan Pondok Pesantren Haji Miskin pada Jumat (15/9/2023), kini telah dilepasliarkan.

Pelepasliaran tersebut dilakukan oleh BKSDA Sumatra Barat bekerja sama dengan pihak Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Adapun lokasi yang dipilih sebagai rumah baru bagi mamalia jenis trenggiling itu adalah Cagar Alam Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

Dalam keterangan akun Instagram BKSDA Sumatra Barat, sebelumnya satwa terlihat sekira pukul 02.00 dini hari. Saat itu, posisi satwa tidak sedang menggulung diri.

Mengetahui hal itu, pihak pesantren pun langsung mengamankan satwa dilindungi tersebut dan menyerahkannya kepada pihak TMSBK Bukittinggi.

Usai menerima satwa dilindungi itu, pihak TMSBK segera menginformasikan hal itu kepada petugas Resor Konservasi Wilayah (RKW) IV Marapi Singgalang Tandikat.

Trenggiling Terinfestasi Caplak

Adapun kondisi trenggiling (Manis javanica) yang dikabarkan oleh petugas TMSBK kepada pihak BKSDA adalah mamalia itu tak lagi berusia muda.

“Pihak TMSBK memberikan informasi bahwa satwa ini sudah tua dan dalam keadaan kurang sehat,” tulis BKSDA Sumatra Barat, pada Rabu (20/9/2023).

Oleh karena itu, sambungnya, satwa dilindungi tersebut memerlukan perawatan lebih lanjut. “Satwa juga terinfestasi oleh banyak caplak,” ungkapnya.

Diketahui, caplak merupakan parasit yang hidup di luar tubuh inangnya (ektoparasit) atau permukaan tubuh inang dan bagian-bagian lain yang mudah dijangkau.

Parasit jenis ini hidup dari darah hewan vertebrata, termasuk manusia yang menjadi inangnya. Dampak dari caplak, yakni dapat menyebabkan anemia pada tubuh inangnya.

Mengetahui kondisi itu, pihak TMSBK melakukan beberapa tindakan perawatan, antara lain mengangkat caplak yang menempel pada tubuh trenggiling.

“Kemudian memberikan vitamin, infus subkutan, serta obat anti caplak dan kutu dalam bentuk injeksi,” ujarnya dalam tulisan tersebut.

Tepat pada 16 September 2023, usai menjalani perawatan, kondisi mamalia tersebut dinyatakan telah membaik dan sehat, sehingga layak untuk dikembalikan ke alam liar.

“Satwa dinyatakan sudah sehat dan siap untuk dilepaskan kembali ke alam bebas,” imbuh BKSDA Sumatra Barat.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments