Menjarah
Menjarah
Menjarah
Edukasi

Mengenal Biawak Hijau Papua, Satwa Endemik yang Semakin Langka

6784
×

Mengenal Biawak Hijau Papua, Satwa Endemik yang Semakin Langka

Share this article
Mengenal Biawak Hijau Papua, Satwa Endemik yang Semakin Langka
Biawak hijau papua. (Varanus prasinus). Foto: Gunther Schmida

Gardaanimalia.com – Biawak Hijau Papua atau yang dikenal dengan nama latin Varanus prasinus adalah salah satu dari 13 jenis biawak dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Jenis biawak ini masuk dalam Appendix II CITES. Menurut daftar merah IUCN, Varanus prasinus berstatus resiko rendah atau Least Concern.

Habitat Biawak Hijau Papua

Biawak hijau merupakan hewan arboreal atau hewan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan atau belukar. Seperti namanya, biawak hijau ini memiliki warna tubuh emerald atau hijau seperti permata zamrud hingga biru pirus dengan sisik hitam yang tersebar di seluruh tubuhnya.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Biawak hijau papua dapat ditemukan di Indonesia bagian timur tepatnya di Kepulauan Papua dan merupakan satwa endemik. Dapat pula ditemukan di Papua Nugini hingga beberapa pulau yang berdekatan, dan Kepulauan Selat Torres bagian utara. Biawak ini dilaporkan dapat berkembang biak dengan baik di dataran rendah, hutan tropis, rawa-rawa palem, dan perkebunan kakao.

Ciri Green Tree Monitor

Tubuh yang kecil ramping berukuran 75-100 sentimeter dengan kuku yang panjang dan tajam serta sisik kaki yang besar juga tajam membuat pepohonan menjadi hal yang mudah untuk dijadikan rumah bagi biawak hijau papua. Ekor dari satwa yang juga dikenal dengan nama green tree monitor ini sangat membantunya hidup di pepohonan karena mampu menjaga keseimbangan tubuhnya. Saat terancam, jenis biawak dilindungi ini juga akan menggunakan ekornya sebagai pertahanan diri.

Baca juga: Terancam Punah, Mengapa 4 Jenis Hiu di Indonesia Ini Belum Dilindungi?

Pada masa reproduksi, biawak hijau betina mampu menghasilkan 2-5 butir telur dengan berat rata-rata 10,5-11,5 gram per butirnya. Biawak betina akan meletakkan telurnya di sarang rayap pohon. Setelah menetas selama 160 sampai 190 hari biawak muda akan memakan rayap pohon sebagai sumber protein utamanya.

Makanan Biawak Hijau

Sebagai hewan karnivora, makanan biawak hijau ialah berbagai macam serangga, anakan burung, telur burung, arthropoda tanah, dan mamalia kecil seperti tikus. Kebiasaan makan biawak hijau papua yaitu dengan merobek tubuh mangsanya menjadi lebih kecil sehingga mereka mampu menelan hewan yang lebih besar dari tubuhnya.

Biawak hijau aktif pada siang hari. Untuk menghindari pemangsa, biawak ini akan melompat dari satu dahan ke dahan lainnya. Lubang pohon dan sela cabang dijadikan sebagai tempat persembunyian dan tempat beristirahat oleh satwa ini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
FATWA: Orangutan juga merantau! | Ilustrasi: Hasbi Ilman
Edukasi

Gardaaniamlia.com – Garda Animalia mengeluarkan FATWA (Fakta Satwa) pertama. Sebuah seri fakta singkat di dunia persatwaliaran. Yuk, simak!…