Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Sepasang Pasutri Serahkan Bayi Orangutan ke BKSDA

809
×

Sepasang Pasutri Serahkan Bayi Orangutan ke BKSDA

Share this article
Bayi orangutan yang diserahkan Wahyudi dan istri ke BKSDA Kalbar. | Foto: Instagram BKSDA Kalbar
Bayi orangutan yang diserahkan Wahyudi dan istri ke BKSDA Kalimantan Barat. | Foto: BKSDA Kalimantan Barat/Instagram

Gardaanimalia.com – Sepasang suami istri dari Desa Kekurak menyerahkan seekor bayi orangutan kepada Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalimantan Barat SKW II Sintang, Selasa (9/1/2024).

Sebelumnya, bayi orangutan tersebut ditemukan pertama kali oleh Al Wahyudi saat sedang memancing di sungai dekat hutan Desa Kekurak, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Lokasi tersebut berbatasan dengan perkebunan sawit dan berseberangan dengan Desa Pulau Majang. Di lokasi yang tak jauh dari Danau Sentarum tersebut, Wahyudi mendengar suara yang mirip tangisan bayi.

Ia lalu menghampiri sumber suara dan mendapati seekor bayi orangutan sendirian tanpa induknya. Wahyudi kemudian membawa pulang satwa dilindungi tersebut dan merawatnya bersama sang istri.

Wahyudi juga sempat berkonsultasi dengan Babinsa Desa Pulau Majang. Ia disarankan untuk menyerahkan bayi orangutan tersebut ke pihak berwajib karena termasuk satwa yang dilindungi.

“Rasa sayang yang kian membesar membuat pasutri tersebut terus memelihara di rumahnya,” tulis akun Instagram BKSDA Kalimantan Barat, Jumat (12/1/2023).

Anak primata tersebut telah dipelihara Wahyudi dan istri sejak akhir Desember 2023 lalu. Akhirnya, primata diindungi itu diserahkan ke pihak BKSDA Kalimantan Barat.

Penyerahan pada Selasa (9/1/2024) itu ditandai dengan penandatangan Berita Acara Serah Terima, dan Babinsa Desa Pulau Majang Serma Aspan sebagai saksi.

Informasi Terbaru Bayi Orangutan

Setelah diserahkan, pihak BKSDA Kalimantan Barat kemudian melakukan proses karantina untuk observasi tingkah laku dan kesehatan terhadap bayi orangutan.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Kalimantan Barat Lidia Lilly menyebut, hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi satwa sehat secara medis tanpa adanya penyakit menular.

“Kondisi bayi orangutan secara umum baik. Dilihat dari nafsu makan baik. Kotoran atau fesesnya normal (tidak mengindikasikan diare),” ucapnya kepada Garda Animalia melalui WhatsApp, Rabu (17/1/2024).

Berdasarkan hasil identifikasi, kata Lidia, bayi orangutan tersebut berjenis kelamin betina dan usianya berkisar kurang lebih satu tahun. 

“Satwa ini berjenis kelamin betina dan berusia kurang lebih satu tahun, ditandai dengan gigi taring yang telah tumbuh,” lanjutnya.

Lidia juga mengatakan bahwa bayi orangutan menunjukkan perilaku bergantung pada manusia. Hal ini terjadi karena sebelumnya satwa tersebut telah dipelihara layaknya anak manusia.

Selanjutnya, satwa akan ditempatkan di sekolah hutan di Jerora untuk menjalani proses rehabilitasi sampai dinyatakan siap rilis ke habitat secara kesehatan, umur, dan perilaku.

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
VAF Shortener
VAF Shortener
3 months ago

Makasih banyak buat infonya yang bermanfaat! Saya suka banget cari berita di sini, selalu update dan lengkap. Eh, btw, coba deh pake V.af buat pendekin link. Gampang banget, bisa bikin tautan jadi lebih simpel. Aku udah coba, keren loh! 😊👍