Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Gajah Sumatera Dihalau Menuju Habitat

454
×

Gajah Sumatera Dihalau Menuju Habitat

Share this article
Gajah sumatera saat dihalau oleh warga menuju hutan. | Foto: Rizalihadi/AJNN
Gajah sumatera saat dihalau oleh warga menuju hutan. | Foto: Rizalihadi/AJNN

Gardaanimalia.com – Puluhan ekor gajah sumatera liar diduga masuk perkebunan kepunyaan warga pada tiga gampong di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur.

Gampong yang didatangi oleh satwa dilindungi dengan jumlah yang diperkirakan 23 ekor tersebut di antaranya, yakni Gampong Sri Mulya, Arul Pinang dan Peunaron Lama.

pariwara
usap untuk melanjutkan

 

Koordinator FKMP (Forum Komunikasi Masyarakat Peunaron) Maftukin menerangkan, kawanan gajah itu kerap keluar masuk kebun milik warga setempat.

Bahkan, kata Maftukin kepada AJNN pada Kamis (7/9/2023), kawanan satwa liar yang dilindungi tersebut sempat dihalau masyarakat dengan menggunakan mercon.

“Selain merusak tanaman, juga ada tanaman sawit yang dirobohkan oleh kawanan gajah. Terakhir terjadi Senin kemarin di Gampong Alur Pinang di Simpang Rambong,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa telah melapor kepada pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) mengenai kejadian ini. Akan tetapi, Maftukin menilai tindak lanjut BKSDA kurang maksimal.

Pasalnya, BKSDA mengerahkan tim menuju lokasi hanya berjumlah dua petugas. Ia menganggap, hal tersebut tak maksimal dikarenakan kejadian itu sudah berulang kali terjadi.

“Namun itu kami nilai tidak maksimal,” papar Maftukin.

Menurutnya, pihaknya juga sudah melaporkan ke DPR Kabupaten Aceh Timur, guna meminta solusi dan mempercepat bantuan dari pemerintah.

Konflik Gajah Sumatera: Samsul Minta BKSDA Ambil Langkah Strategis

Selaras dengan itu, Keuchik Peunaron Samsul Bakri mengonfirmasi kebenaran bahwa gajah sumatera liar tersebut acap kali masuk perkebunan warga. Jumlahnya juga tampak cukup banyak.

“Membuat kami kewalahan ketika mengusirnya apalagi alat yang digunakan hanya mercon,” terangnya.

Ia meminta, pemerintah melalui BKSDA mesti mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan gajah sumatera di Aceh Timur.

Sementara, seorang petugas BKSDA bernama Parma mengaku, mengalami kesulitan menghalau gajah liar di daerah setempat. Hal itu lantaran pasukan atau petugas yang terbatas.

“Persoalan anggaran operasional juga menjadi masalah yang dihadapi BKSDA, sehingga terlihat masyarakat kami tidak maksimal dalam bekerja,” tuturnya.

Parma kemudian menjelaskan, faktor gajah liar sering masuk dan merusak perkebunan warga disebabkan adanya semak-semak. Tak cuman itu, kondisi hutan juga semakin menyusut.

“Karena beralih perkebunan warga, ini memengaruhi habitat gajah karena semakin sempit,” ungkapnya.

Meski begitu, Parma berharap, masyarakat tetap melapor ke BKSDA apabila ada gajah yang tiba di perkebunan atau perkampungan warga.

“Karena setiap laporan kami terima, dan itu tugas kami,” tutup Parma.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments