Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Mati Misterius, Bangkai Satwa Liar Diambil Sampel

563
×

Mati Misterius, Bangkai Satwa Liar Diambil Sampel

Share this article
Satwa liar yang mati tengah diambil sampel. | Foto: Arfandi Ibrahim/Liputan6
Satwa liar yang mati tengah diambil sampel. | Foto: Arfandi Ibrahim/Liputan6

Gardaanimalia.com – Temuan bangkai satwa liar jenis babi hutan, anoa, dan monyet di TNBNW (Taman Nasional Bogani Nani Wartabone) masih menjadi tanya.

Ketiga jenis satwa ditemukan di beberapa tempat berbeda, yaitu tepi sungai, rawa, dan di dalam hutan TNBNW, Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Atas dasar temuan itu, SPTN (Seksi Pengelolaan Taman Nasional) I Balai TNBNW mengutus tim untuk mencari penyebab kematian satwa liar tersebut.

Kepala SPTN I Balai TNBNW Bagus Tri Nugroho menyampaikan, isu kematian satwa sudah ada sejak pertengahan Agustus. Akan tetapi, Ia menyebut jumlah satwa mati tak banyak.

Ia mengatakan, pihaknya masih belum mendapatkan informasi valid. Karenanya, tak dapat memastikan kebenaran kabar terkait jumlah kematian satwa yang banyak tersebut.

“Informasi kematian satwa ini belum jelas, bahkan narasumber yang ditemui sering berubah-ubah keterangan,” kata Bagus, dilansir dari Liputan6, Jumat (8/9/2023).

Dokter Hewan Identifikasi Dua Satwa Liar

Sementara, drh. Feny Reny Rimporok selaku Medik Veteriner Ahli Madya Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo juga turut lakukan identifikasi satwa.

Dia mengungkapkan, bahwa cuman menemukan dua bangkai satwa liar, di antaranya babi hutan. Setelah ditemukan, bangkai babi hutan segera diambil sampel.

“Saya identifikasi hanya ada dua bangkai satwa. Besoknya, tim dari polisi hutan mendapat tiga bangkai lagi,” papar Feny.

Feny menjelaskan, bahwa sampel dari bangkai satwa liar tersebut sudah diserahkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami langsung mengambil sampel dari beberapa satwa. Selanjutnya, sampel sudah kami serahkan ke laboratorium dan masih menunggu hasilnya,” ucapnya.

Dalam pertemuan koordinasi penanganan dan pencegahan African Swine Fever (ASV), Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Indra Exploitasia meminta para pihak lakukan pendataan.

Menurut Indra, para pihak, terutama Balai TNBNW harus terus melakukan pendataan lapangan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin, termasuk jenis satwa yang mati.

Dalam pertemuan pada Selasa (5/9/2023) tersebut dipaparkan bahwa jumlah bangkai babi hutan yang mati yang dapat diketahui sebanyak 9 ekor.

Berdasarkan daftar merah IUCN, babi hutan atau babi sulawesi tersebut memiliki kecenderungan populasi yang terus menurun.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments