Gardaanimalia.com – Empat individu orangutan dilepasliarkan di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (22/7/2023).
Kegiatan dilakukan dalam kunjungan Menteri LHK Siti Nurbaya bersama delegasi Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Kedatangan dua pihak ke TNTP dilakukan setelah KLHK dan USAID sepakat melakukan kerja sama di bidang iklim dan konservasi.
Kesepakatan tertuang dalam Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 pada Senin, 17 Juli 2023 lalu.
“Melalui kunjungan ini kami mengajak delegasi USAID untuk melihat bukti nyata keberhasilan upaya konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati,” ucapnya, Sabtu (22/7/2023).
Termasuk juga, lanjut Siti Nurbaya, melindungi spesies ikonik Indonesia, seperti orangutan.
Adapun lokasi lepas liar dibagi menjadi dua. Pertama, bertempat di Beguruh. Dua individu satwa, terdiri dari jantan bernama Sydney (19 tahun, 61 kilogram) dan betina Bella (26 tahun, 35 kilogram).
Sementara, orangutan betina bernama Anna (usia 18 tahun, berat 45 kilogram) dan jantan bernama Jay (usia 19 tahun, berat 62 kilogram) dilepas di Pondok Tanggui.
Kepala Balai TNTP Murlan Dameria Pane mengatakan lepas liar adalah agenda pertama yang dilakukan Siti Nurbaya dan delegasi USAID.
Ia pun berikan keterangan mengenai satwa yang dipulangkan ke hutan itu. “Orangutan tersebut bernama Sydney dan Bella masing-masing telah menjalani masa rehabilitasi kurang lebih 18 dan 20 tahun,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Siti Nurbaya Beri Nama pada Enam Bayi Orangutan
Dalam kesempatannya, Menteri Siti Nurbaya juga memberikan nama untuk enam bayi orangutan kalimantan yang lahir di kawasan TNTP.
Empat bayi primata dilindungi itu berasal dari indukan bernama Salsa, Cheping, Fatimah dan Miki. Sementara, dua lainnya berasal dari orangutan liar.
Selain agenda tersebut, Siti Nurbaya dan rombongan juga lakukan penanaman bibit pohon endemik, yakni jenis nyatoh dan kerantungan.
Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau penangkaran (demplot) anggrek dan tumbuhan obat di kawasan Tanjung Harapan. Mereka juga berkesempatan tracking atau jelajah menuju lokasi feeding Tanjung Harapan.
Di sana, pihak kementerian maupun USAID menyaksikan orangutan menyantap pakan yang telah disediakan.
Kunjungan diakhiri dengan susur Sungai Sekonyer menggunakan perahu klotok wisata sembari mengamati keberadaan satwa liar di sepanjang perjalanan.
Dalam perjalanan, Menteri Siti Nurbaya didampingi Direktur Jenderal KSDAE KLHK Satyawan Pudyatmoko, dan Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Jefry Susyafrianto.
Turut serta pula Kepala UPT KLHK Kalimantan Tengah dan Plh. Sekda Kotawaringin Barat.
Sedangkan, pihak USAID diwakili oleh Asisten Administrator Biro untuk Asia Michael Schiffer, Direktur USAID Indonesia Jeffery P. Cohen, dan didampingi dua Kedubes AS.