Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Penyu Laut Besar Dilepasliarkan di Pantai Perancak

604
×

Penyu Laut Besar Dilepasliarkan di Pantai Perancak

Share this article
Sejumlah penyu hijau (Chelonia Mydas) dilepasliarkan ke habitatnya, Selasa (21/11/2023). | Sumber: Artik
Sejumlah penyu hijau (Chelonia Mydas) dilepasliarkan ke habitatnya, Selasa (21/11/2023). | Sumber: Artik

Gardaanimalia.com – Pelepasliaran penyu hijau berjumlah 19 ekor dilakukan oleh Polres Jembrana di Pantai Perancak, Kecamatan Jembrana, Provinsi Bali.

Lepas liar hewan dilindungi tersebut dilakukan bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) pada Selasa (21/11/2023) pukul 09.30 WITA.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Melalui akun Instagram resminya, Polres Jembrana menginformasikan kabar bahagia tersebut, tepat pada 22 November 2023.

“Pelepasliaran 19 ekor penyu hijau (Chelonia mydas) ke habitatnya dilangsungkan di Penangkaran Penyu Kurma Asih Desa Perancak, Kecamatan/Kabupaten Jembrana” tulisnya.

Penyu laut berukuran besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae itu diketahui berasal dari kasus penyelundupan yang berhasil diungkap oleh petugas.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, dalam sambutannya menyebut, penyu-penyu ini disita pada 19 November 2023 atas pengungkapan kasus di Desa Baluk.

“Proses penyelidikan terkait sumber dan tujuan penyu-penyu ini telah dilakukan dan sementara dalam proses penyidikan,” ungkapnya dalam rilis resmi Polres Jembrana.

Penyu Hijau Termuda Berusia 8 Tahun

Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali Sulistyo Widodo menjelaskan tentang ukuran dan jenis kelamin satwa.

Dari 19 ekor penyu hijau yang dikembalikan ke alam, 18 di antaranya berjenis kelamin betina dan 1 berjenis kelamin jantan. Adapun ukuran dan usianya beragam.

Menurut Sulistyo, yang terbesar memiliki ukuran 96 kali 79 sentimeter dengan berat 137 kilogram. Sedangkan, yang termuda diperkirakan berumur sekitar 8 tahun.

Kegiatan pelepasliaran dinilai sebagai langkah penting dalam upaya konservasi satwa liar, terutama bagi jenis penyu hijau yang berada di wilayah Indonesia.

Sementara, ahli penyu dari Jaringan Satwa Indonesia Femke Den Haas mengungkapkan, kasus-kasus penyelundupan penyu pada dasarnya berkaitan dengan penderitaan satwa.

“Sangat-sangat parah sekali, dan sangat luar biasa kemarin dari tim sudah melakukan pemeriksaan medis,” ujar Femke Den Haas.

Seperti yang sudah diterangkan oleh Kepala Seksi BKSDA Provinsi Bali Sulistyo Widodo, lanjutnya, tim juga sudah melakukan tes DNA terhadap penyu.

“Dilakukan tes DNA biar ketahuan nanti asal-usul penyu ini didatangkan dari mana,” tutur Femke Den Haas.

Aksi mengembalikan satwa dilindungi ke habitatnya tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, salah satunya adalah Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments