Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Peristiwa Langka, Tapir Muncul di Nagari Air Dingin

644
×

Peristiwa Langka, Tapir Muncul di Nagari Air Dingin

Share this article
Kemunculan tapir di areal pertanian warga Kabupaten Solok viral di media sosial. | Foto: Tangkapan layar Instagram BBKSDA Sumbar
Kemunculan tapir di areal pertanian warga Kabupaten Solok viral di media sosial. | Foto: Tangkapan layar Instagram BBKSDA Sumbar

Gardaanimalia.com – Peristiwa langka seekor tapir muncul di areal pertanian Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Selasa (2/5/2023).

Hewan dilindungi itu menampakkan diri saat warga sedang memanen bawang. Warga cukup terkejut karena selama ini belum pernah melihat tapir di sekitar area itu.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Kepala Jorong Koto Arnola Dwika Ramada sebagai orang yang punya video sebut, warga tak berani untuk mendekat.

“Satwa tapir tersebut berjumlah satu ekor. Tiba-tiba muncul di ladang warga yang terlihat di video,” ucap Arnola, Selasa (2/5/2023), dikutip dari Info Sumbar.

Menurut Arnola, tapir tenuk dalam rekaman tidak takut dengan keberadaan manusia. Namun, satwa itu juga tidak mengganggu dan hanya diam berdiri selama beberapa saat.

Jejak Kaki Tapir Tak Dapat Ditemukan

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ardi Andono benarkan hewan bernama latin Tapirus indicus itu muncul.

“Kemunculan tapir sudah kami identifikasi dan memang benar. Hewan itu pertama kali muncul pada Minggu (30/4/2023),” ujar Ardi, Rabu (3/5/2023).

Meski sudah tak tampak lagi dalam dua hari, pihak BKSDA tetap utus tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi III untuk teliti lebih lanjut.

“Baik jejak, tapak, ukuran apakah dewasa atau masih anak-anak,” lanjut Ardi.

Ia pun sebut, akan cek lokasi karena penampakan satwa dilindungi itu dekat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Dalam unggahan Instagram BKSDA Sumatra Barat, Kamis (4/5/2023), tim tidak temukan jejak kaki tapir karena kondisi tanah yang keras dan hujan. Menurut info dari pemilik video, mamalia itu sudah kembali ke dalam hutan.

Ujar Ardi, tim WRU yang dipimpin oleh Gusman Efendi telah sosialisasi kepada warga untuk tidak lakukan perburuan tapir.

“Kami juga imbau kepada warga jangan melakukan perburuan atau menyakiti satwa ini. Apabila ada kemunculan kembali hubungi kami,” tutup Ardi.

Hal itu karena hewan dengan tubuh warna hitam dan putih ini masuk dalam kategori dilindungi. Status itu ada dalam Permen LHK Nomor 108 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments