Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Anjing yang Mangsa Domba Berkalung, Kemungkinan Bukan Ajag

655
×

Anjing yang Mangsa Domba Berkalung, Kemungkinan Bukan Ajag

Share this article
Ilustrasi ajag atau anjing hutan bernama latin Cuon alpinus. | Foto: Davidvraju/Wikipedia
Ilustrasi ajag atau anjing hutan bernama latin Cuon alpinus. | Foto: Davidvraju/Wikipedia

Gardaanimalia.com – Bidang KSDA Wilayah III Kabupaten Ciamis duga gerombolan anjing liar yang mangsa domba milik warga Desa Kawunglarang, bukanlah anjing hutan.

Hal ini dinyatakan oleh staf Bidang KSDA Ciamis Asep Wawan ketika turun lapangan mengonfirmasi peristiwa itu pada Kamis (4/5/2023).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Dia menjelaskan, ciri-ciri menurut deskripsi warga tidak sesuai dengan karakteristik ajag atau satwa dengan nama latin Cuon alpinus.

Dikutip dari Harapan Rakyat, anjing yang mereka lihat punya rambut warna hitam, hitam putih, bahkan merah.

“Kalau ajag itu warnanya merah kecokelat-cokelatan, di dahinya ada putih sampai ujung perut, terus ekornya warna hitam dan lebat,” terang Asep.

Warga juga bilang bahwa ada anjing yang kenakan kalung, sedangkan ajag otomatis adalah satwa yang sama sekali liar.

“Bahkan, katanya disebutkan anjing itu punya kalung, berarti itu dipelihara,” ungkap Asep.

Kata Asep, belum pernah ada informasi mamalia itu muncul di Ciamis. “Kemarin kita melakukan pemantauan di Gunung Sawal dengan memasang camera trap. Namun, kita tidak dapat dokumentasi ajag. Belum mendengar”.

BKSDA baru merekam keberadaan seekor ajag di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut yang jaraknya sekitar 130 kilometer dari lokasi kejadian.

Pihak BKSDA Ciamis datang ke lokasi peristiwa penerkaman ternak warga diduga ajag. | Foto: Tangkapan layar/Detik
Pihak BKSDA Ciamis datang ke lokasi peristiwa penerkaman ternak warga diduga ajag. | Foto: Tangkapan layar/Detik

Pada berita sebelumnya, tujuh belas ekor domba milik warga Desa Kawunglarang mati diduga karena enam ekor anjing liar.

Gerombolan anjing memangsa domba yang berada di hutan atau kebun, jauh dari permukiman warga selama tiga hari berturut-turut

“Beberapa hari terakhir ini masyarakat di sini resah. Sudah tiga kali kawanan anjing itu muncul dan memangsa domba milik warga,” ujar Kepala Desa Kawunglarang Hamim, Kamis (4/5/2023).

Hamim merinci, sebelas domba menjadi korban saat peristiwa pertama. Lalu, masing-masing tiga ekor domba pada dua malam setelahnya.

Ajag, Anjing Hutan Dilindungi

Perlu diketahui, satwa yang juga disebut sebagai dhole (Cuon alpinus) itu adalah kerabat jauh dari serigala abu-abu (Canis lupus). Dua spesies itu masuk ke dalam famili Canidae.

Di Indonesia, anjing ajag dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Menurut daftar merah IUCN (International Union of Conservation for Nature), karnivora ini masuk kategori genting (Endangered).

Tiga ancaman utama Cuon alpinus adalah berkurangnya mangsa di alam, degradasi habitat, dan persekusi oleh warga setempat.

Adapun wilayah sebaran hewan liar ini di Indonesia menurut IUCN, yaitu di paling bagian barat dan timur Pulau Jawa.

Di barat Jawa, anjing hutan ini ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Ujung Kulon, dan Gunung Halimun Salak. Sementara, di timur Jawa, ajag terdapat di Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo.

Satwa ini juga ditemukan di Pulau Sumatra, khususnya di kawasan taman nasional, seperti Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments