Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Rawan Buaya, BKSDA Pasang Papan Imbauan

802
×

Rawan Buaya, BKSDA Pasang Papan Imbauan

Share this article
Petugas BKSDA Kota Baubau melakukan pemasangan papan peringatan lokasi rawan buaya. | Foto: Jamil Azali/tvOne
Petugas BKSDA Kota Baubau melakukan pemasangan papan peringatan lokasi rawan buaya. | Foto: Jamil Azali/tvOne

Gardaanimalia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Baubau merespons kegemparan warga atas kemunculan buaya di sungai dekat permukiman.

Pasalnya, satwa jenis reptil tersebut beberapa kali tertangkap kamera warga yang melihat secara langsung. Rekaman itu kemudian diviralkan di media sosial.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Dilansir dari tvOne, penyebarluasan informasi yang dilakukan oleh warga terkait keberadaan satwa tersebut adalah untuk memperingatkan warga lain agar waspada.

Adapun lokasi spesifik kemunculan satwa, yaitu di Sungai Baubau atau Kali Ambon, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu lokasi wisata daerah setempat.

Dalam video tersebut tampak buaya sedang berdiam di depan rimbun tanaman merambat yang diduga adalah sarangnya.  Berdasarkan keterangan sejumlah warga, satwa muncul sejak sebulan terakhir.

Selain itu, warga juga menyampaikan bahwa kemunculan satwa tak hanya berjumlah satu ekor saja. Namun, satwa yang muncul sebanyak tiga ekor dan berukuran besar.

Warga Duga Buaya Cari Makan

Warga Kelurahan Wajo Rusdi menyebut bahwa dirinya telah melihat dengan mata sendiri, ada buaya yang muncul. Dia juga menduga, ada sarangnya.

“Kemarin juga saya lihat ada buaya yang muncul, kemungkinan ada sarangnya di dekat sini. Biasanya mereka [buaya] muncul saat siang hingga sore hari. Mungkin, mencari makan,” ujarnya, Selasa (21/11/2023).

Oleh karena kejadian viral tersebut, BKSDA Kota Baubau langsung menindaklanjuti dengan memasang papan imbauan untuk masyarakat setempat.

Kepala Resor BKSDA Kota Baubau Alisman menerangkan, pihaknya telah memasang papan peringatan di tepi sungai untuk memberi tahu warga agar berhati-hati.

Selain itu, kata Alisman, pihak BKSDA juga sudah melakukan pemantauan terhadap beberapa ekor reptil yang membuat gempar warga tersebut.

“Dari informasi yang kami dapatkan di lokasi, ada tiga ekor buaya yang sering berkeliaran di sini. Ukurannya ada yang lebih empat meter,” jelasnya.

Petugas BKSDA juga masih terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas habitat buaya. Apabila diperlukan, imbuhnya, pihaknya akan menurunkan tim rescue untuk mengevakuasi satwa-satwa tersebut.

Masyarakat juga diminta untuk waspada jika beraktivitas di sungai. Hal itu mengingat keberadaan satwa liar tersebut berbahaya bagi manusia.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments