Gardaanimalia.com – Satwa liar yang berada di Taman Nasional Gunung Ciremai dinyatakan aman dari karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di kawasan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Maman Surahman, pada Senin (28/8/2023) dilansir dari Detik.
Menurut Maman, satwa di Gunung Ciremai begitu reaktif atau tanggap dalam menemukan tempat yang lebih aman. Biasanya, satwa cenderung menghindari titik api kebakaran.
“Memang ada titik kebakaran, tapi satwa liar di Gunung Ciremai dipastikan aman,” ungkap Maman.
Dirinya menyampaikan, saat pihaknya melakukan penyisiran dan upaya pemadaman sejak Jumat lalu, tidak mendapati adanya bangkai satwa liar.
“Kita tidak ditemukan bangkai satwa tertentu yang terbakar,” jelas Maman.
Gunung Ciremai: Habitat Beragam Satwa Liar
Berdasarkan itu, lanjut Maman, bisa dikatakan ini menjadi pertanda bahwa kondisi satwa liar di Gunung Ciremai masih dalam kondisi aman.
Selain itu, Maman juga menceritakan terkait keragaman jenis satwa yang mendiami kawasan Gunung Ciremai bagian utara. Ada babi hutan, ayam hutan, hingga macan tutul.
Terkhusus macan tutul, ujar Maman, terdapat dua satwa dari spesies tersebut yang ada di Gunung Ciremai, yaitu macan tutul bernama Slamet Ramadhan dan Resi.
Diketahui, kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai terjadi sejak Jumat (25/8/2023). Data terakhir disampaikan bahwa kebakaran telah melalap lahan lebih kurang 155 hektare.
Peritiswa tersebut berada di koordinat: 6°48’24.11″S, 108°24’49.20″T, koordinat: 6°49’43.50″S, 108°25’13.20″T, koordinat: 6°48’51.98″S, 108°25’17.00″ dan koordinat: 6°47’54.03″S, 108°24’28.37″T.
Lokasinya terjadi di Blok Talaga Bogo Batu Luhur, Blok Batu Kuda, Blok Batu Beuheungan, Blok Tegal Bodas, Blok Jalan Maling, Blok Panjak Rama, dan Blok Karang Dinding.
Kemudian, di Blok Jalan Bukit Seribu Bintang, Blok Bukit Kahiyang, Blok Batu Sepur Batu Luhur dan Blok Cirendang Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan.