Gardaanimalia.com – Seorang warga asal Gresik menyerahkan seekor anakan lutung jawa (Trachypithecus auratus) kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur melalui Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09 Mojokerto, Minggu (3/3/2024) lalu.
Menurut keterangan dari Kepala RKW 09 Mojokerto sekaligus Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Fajar Dwi Nur Aji, satwa dilindungi tersebut awalnya ditemukan oleh seorang pria bernama Rengga Setiawan.
Rengga menemukan primata itu di pinggir jalan raya Kedung Anyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (2/3/2024).
“Waktu itu hari Minggu saya dihubungi seseorang, namanya Rengga dari Gresik bahwa di tempatnya ada anakan lutung jawa dan minta bantuan evakuasi. Meskipun berada di luar wilayah kerja RKW 09 Mojokerto, itu tetap langsung kami tindaklanjuti,” kata Fajar kepada Garda Animalia melalui telepon, Kamis (28/3/2024).
Lokasi penemuannya, kata Fajar, berada di Desa Kedung Anyar yang merupakan kawasan perkampungan dan persawahan.
“Lokasi penemuannya itu di wilayah yang bukan menjadi habitat lutung jawa, karena itu adalah sawah dan perkampungan,” ucapnya.
Menurut keterangan yang disampaikan Rengga kepada petugas, satwa tersebut terjatuh dari kendaraan yang melintas di Jalan Raya Kedung Anyar. Sementara, Fajar menduga bahwa lutung tersebut dibawa pedagang dan terpaksa dilepas karena saat itu sedang ada Operasi Patuh Semeru.
“Dugaan kalau itu dibawa pedagang, kebetulan waktu itu memang lagi gencar-gencarnya Operasi Patuh Semeru, mungkin ada orang bawa. [Karena] takut kena operasi, akhirnya dibuang. Itu hanya dugaan saja,” lanjutnya.
Fajar juga menyampaikan bahwa Rengga mengetahui satwa tersebut dilindungi. Pria tersebut kemudian memiliki itikad baik untuk menyerahkan langsung ke Kantor RKW 09 Mojokerto.
Satwa Diserahkan ke Pusat Rehabilitasi Satwa
Sebagai penanganan awal, petugas melakukan pemeriksaan fisik satwa. Selain itu, petugas meminta keterangan kepada Rengga terkait perlakuan atau perawatan apa yang sudah diberikan kepada satwa sebelum diserahkan.
Setelah melakukan serah terima dan pemeriksaan terhadap satwa, malam harinya satwa dipindahkan ke Kantor WRU Jatim.
“Dari kantor RKW 09 Mojokerto, kemudian malam harinya satwa langsung kita geser ke kandang transit Kantor Juanda atau Kantor WRU Jatim,” sambungnya.
Mengingat satwa masih anakan dan perlu penanganan, satwa lalu dipindahkan ke pusat rehabilitasi milik The Aspinall Foundation Indonesia Program yang ada di daerah Batu, Malang, Senin (4/3/2024)
“Karena masih bayi, masih sensitif, jadi kita serahkan ke Aspinal Foundation untuk rehabilitasi. Untuk usianya atau informasi fisik lainnya saya masih belum mendapat informasi lebih lanjut. [Akan tetapi], yang jelas satwa sudah aman di Aspinall,” pungkas Fajar.