Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

BKSDA Sumsel Lepas Liarkan 78 Ekor Burung Penyebar Biji

794
×

BKSDA Sumsel Lepas Liarkan 78 Ekor Burung Penyebar Biji

Share this article
Puluhan burung dikembalikan ke alam liar. | Foto: Dok. BKSDA Sumatra Selatan
Puluhan burung dikembalikan ke alam liar. | Foto: Dok. BKSDA Sumatra Selatan

Gardaanimalia.com – Sejumlah 78 ekor burung penyebar biji berhasil dilepasliarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan.

Pelepasliaran tersebut dilakukan di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Raya, Ogan Komering Ulu Selatan, pada Jumat (11/8/2023).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Kepala BKSDA Sumatra Selatan Ujang Wisnu Barata menjelaskan, puluhan burung itu berasal dari penyitaan Balai Gakkum Wilayah Sumatra atas kasus penyelundupan oleh warga Kabupaten Lahat.

“Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa tersebut telah diperiksa kesehatannya,” kata Ujang, Jumat (11/8/2023) melalui keterangan resmi di laman KLHK.

Lebih jauh, Ia menerangkan, pemeriksaan apa saja yang dilewati oleh satwa sebelum lepas liar. Pertama, berkaitan dengan kondisi satwa, kesehatan fisik dan bebas dari penyakit.

“Pemeriksaan sifat atau karakter liar satwa, serta memastikan satwa -satwa tersebut siap dan layak untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya,” sambung Ujang.

Spesies satwa tersebut terdiri dari 12 jenis burung. Ada punai gading (Treron vernans), tekukur biasa (Spilopelia chinensis), jalak kebo (Acridotheres javanicus), perkutut (Geopelia striata).

Ciung air melayu (Mixornis gularis), cabai bunga api (Dicaeum trigonostigma), burung madu pengantin (Nectarinia sperata), dan cucak kuning (Pycnonotus melanicterus).

Cucak kurincang (Pycnonotus atriceps), empuloh ragum (Alophoixus ochraceus), burung madu belukar (Chalcoparia singalensis), dan kacamata biasa (Zosterops palpebrosus).

Pelepasliaran burung-burung tersebut adalah bentuk konsistensi pelaksanaan program KLHK “Living in Harmony with Nature: Melestarikan Satwa Liar Milik Negara”.

Pun, sekaligus sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2023 yang puncak acara akan diselenggarakan pada Oktober 2023 di TWA Tangkiling, Kalimantan Tengah.

Selain itu, tambahnya, kegiatan ini juga dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam konservasi hidupan liar. Mudah-mudahan satwa-satwa yang dilepasliarkan ini dapat bertahan hidup dan berkembang biak di habitat barunya,” tutupnya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments