Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dua Gajah Sumatra Masuk Desa untuk Menghindari Banjir

480
×

Dua Gajah Sumatra Masuk Desa untuk Menghindari Banjir

Share this article
Ilustrasi gajah sumatra. | Foto: Wikimedia Commons
Ilustrasi gajah sumatra. | Foto: Wikimedia Commons

Gardaanimalia.com – Dua ekor gajah sumatra liar masuk permukiman warga di Desa Makmur (SP 6), Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (8/1/2024).

Kedua gajah jantan bernama ilmiah Elephas maximus sumatranus tersebut diduga masuk permukiman karena habitat aslinya terendam banjir.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Kedua gajah merupakan bagian dari populasi kantong gajah Tesso Utara. Menurut Kepala Bidang KSDA Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar, keduanya terpisah dari kelompok mereka.

“Hingga masuk ke Desa Makmur melalui jalur lintasannya di wilayah Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan,” terang Andri dalam keterangan tertulis kepada Garda Animalia, Jumat (12/1/2024).

Andri mengatakan, kedua gajah sumatra telah memasuki permukiman masyarakat sejak dua pekan lalu.

Merespons kejadian ini, pihak BBKSDA Riau, aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas berusaha menggiring satwa kembali ke habitatnya.

Akan tetapi, usaha itu terhambat karena banyak masyarakat berkerumun untuk melihat dua individu satwa endemik Pulau Sumatra itu.

“[Tim gabungan] mencoba untuk memberikan pengertian dan sosialisasi kepada warga untuk tidak mendekati satwa gajah liar, tetapi warga tidak merespons pengarahan petugas,” kata Andri.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, akhirnya tim memutuskan untuk sekadar memantau pergerakan gajah sembari mengamankan masyarakat.

“Bila kami memaksakan untuk mendesak gajah keluar, hal ini akan membuat gajah liar panik dan bergerak tak tentu arah. Bahkan berisiko menyerang warga serta merusak bangunan atau rumah di sekitarnya,” sambung Andri.

Salah seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang masuk permukiman warga di Desa Makmur (SP 6), Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (8/1/2024). | Foto: ss/Riauin.
Gajah sumatra yang masuk permukiman warga di Desa Makmur (SP 6), Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (8/1/2024). | Foto: ss/Riauin.

Habitat Gajah Sumatra yang Hilang

Menurut Andri, ini merupakan pertama kalinya mamalia besar itu masuk ke permukiman semenjak Desa Makmur berdiri. Sebelumnya, wilayah tersebut dahulu merupakan habitat gajah.

“Dalam sejarahnya, di era tahun 1980-1990, wilayah ini merupakan habitat gajah,” katanya. Akan tetapi, pembangunan di wilayah tersebut membuat habitat gajah berangsur susut.

Andri juga menjelaskan, gajah sumatra merupakan satwa yang memiliki mobilitas dan daya ingat tinggi terhadap lokasi-lokasi yang pernah mereka datangi.

“Jadi, bagi kami orang konservasi, kemunculan gajah di Desa Makmur ini bukan hal yang aneh atau hal yang baru,” sambungnya.

Penyusutan habitat tersebut ditengarai mengakibatkan satwa asal Sumatra ini rentan masuk ke dalam permukiman ketika terjadi banjir.

“Sepemantauan kami, habitat gajah yang masih berhutan saat ini tergenang air,” terang Andri.

Menurutnya, banjir tersebut disebabkan oleh daya tampung dan daya dukung sungai yang tidak mampu lagi menerima dan mengalirkan air saat curah hujan tinggi.

“Kondisi inilah yang menyebabkan satwa-satwa keluar untuk mencari wilayah yang lebih tinggi dan tidak digenangi air dalam rangka mempertahankan hidupnya,” pungkas Andri.

Saat ini, gajah telah bergeser menuju perkebunan sawit milik perusahaan. Pihak BBKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Damkar, BPBD, Kepolisian, dan TNI di sekitar lokasi kejadian untuk memantau pergeserannya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments