Gardaanimalia.com – Satu individu gajah sumatra liar (Elephas maximus sumatranus) kembali ditemukan mati dengan tubuh membusuk dan sepasang gading yang masih utuh.
Bangkai satwa lindung itu pertama sekali ditemukan oleh warga pada Jumat (1/3/2024). Warga menemukannya saat hendak beraktivitas ke kebun di areal penggunaan lain (APL) Desa Paya Udeung, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Ujang Wisnu Barata menyebut, gajah tersebut diprediksi mati satu pekan sebelum akhirnya ditemukan oleh warga.
“Kondisi bangkai telah mengalami pembusukan. Kemungkinan gajah tersebut sudah mati sejak satu minggu [lalu],” kata Ujang, Senin (4/3/2024).
Ujang mengatakan, BKSDA Aceh mendapatkan informasi kematian satwa lindung itu dari warga. Keesokan harinya, tim gabungan dan dokter hewan BKSDA melakukan olah TKP dan pemeriksaan bangkai gajah malang itu.
“Hasil pemeriksaan, gajah tersebut diperkirakan berusia 35 tahun, jenis kelamin jantan, memiliki gading sepanjang 114 sentimeter dan 105 sentimeter dan masih utuh,” ungkap Ujang.
Ia menambahkan, kedua gading tersebut kini telah diamankan oleh petugas. Di sisi lain, tim medis tidak melakukan pemeriksaan organ untuk mengetahui sebab pasti kematian gajah karena kondisi gajah sudah membusuk.
Saat ini, kasus kematian satwa kunci tersebut telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Seunagan M Thahar pun menyatakan, pengamanan dan pemasangan garis polisi di sekitar lokasi telah dilakukan petugas.
Kini, jasad satwa dilindungi itu telah dikubur di lokasi kejadian. Penguburan dilakukan dengan menggunakan satu unit alat berat.
Sebelumnya, kasus kematian gajah sumatra juga terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Gajah jantan berusia 13 tahun ditemukan mati akibat tersengat pagar berarus listrik yang dipasang oleh pemilik kebun.