Menjarah
Menjarah
Menjarah
BeritaEdukasi

Komodo Diprediksi 30 Tahun Lagi Akan Punah, Ini Penyebabnya!

1461
×

Komodo Diprediksi 30 Tahun Lagi Akan Punah, Ini Penyebabnya!

Share this article

Gardaanimalia.com – Para ahli menggunakan data pemantauan komodo dan statistik iklim untuk memodelkan masa depan dari spesies naga raksasa yang masuk klasifikasi spesies terancam punah ini.

Komodo adalah hewan endemik di lima pulau di Indonesia yaitu Komodo, Rinca, Gili Dasami, Gili Motang dan Flores, yang terakhir telah mengalami penurunan drastis ke posisi terendah.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Menurut prediksi ahli, tidak lebih dari tiga puluh tahun lagi, yaitu pada 2050, kadal besar tersebut akan punah dari tiga pulau yang menjadi habitat alaminya selama lebih dari satu juta tahun yang lalu, yaitu Gili Dasami, Gili Montang, dan Flores.

Perubahan iklim diperkirakan akan menjadi momok terbesar bagi kehidupan satwa ini, ditambah dengan kenaikan suhu lokal serta kerusakan hutan yang akan semakin menghabisi habitat alaminya.

“Perubahan iklim kemungkinan besar akan menyebabkan komodo kehilangan habitat alaminya, yang dampaknya akan mengurangi populasi mereka dalam hitungan dekade,” ujar Alice Jones, salah seorang ahli ekologi spasial dari Universitas Adelaide yang terlibat dalam kegiatan monitoring tersebut, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat (25/9).

“Strategi konservasi saat ini tidak cukup untuk menghindari penurunan spesies dalam menghadapi perubahan iklim,” jelas Dr Jones.

Baca juga: Wajib Tahu! 13 Jenis Biawak Dilindungi di Indonesia

Para peneliti juga mengusulkan kepada pihak pengelola konservasi untuk mulai mempersiapkan kemungkinan relokasi satwa ini di masa depan. Sebab, kata dia, jika tidak dipindahkan, mereka tidak akan dapat bertahan hidup di habitat tradisionalnya yang semakin memanas.

“Karena perubahan iklim akan menambah efek negatif dari populasi yang sudah kecil dan terisolasi,” tambahnya.

“Intervensi seperti membangun cagar alam baru di daerah yang diperkirakan akan mempertahankan habitat berkualitas tinggi di masa depan, meskipun terjadi pemanasan global, dapat bekerja untuk mengurangi efek perubahan iklim pada komodo,” pungkasnya.

Selain memberikan rekomendasi, para peneliti juga telah mempublikasikan hasil temuannya ini dalam jurnal Ecology and Evolution pada pertengahan September lalu.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments