Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Satwa Diduga Pesut Mati di Antara Tumpukan Sampah

862
×

Satwa Diduga Pesut Mati di Antara Tumpukan Sampah

Share this article
Mamalia air diduga pesut mati dengan kondisi sirip dan ekor terpotong berada di antara tumpukan sampah tepi pantai. | Foto: Yogi Pratama/Alobi Foundation
Mamalia air diduga pesut mati dengan kondisi sirip dan ekor terpotong berada di antara tumpukan sampah tepi pantai. | Foto: Yogi Pratama/Alobi Foundation

Gardaanimalia.com – Seekor satwa diduga pesut air tawar atau lumba-lumba tanpa sirip dijumpai mati terdampar di antara tumpukan sampah, Sabtu (6/5/2023) malam.

Lokasi tepatnya berada di area pelabuhan pendek Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Warga bernama Fadil yang menemukan mamalia air itu kemudian mengunggah ke media sosial lantaran tak tahu harus lapor ke mana.

Unggahan itu direspon oleh Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation dengan mendatangkan relawan ke lokasi pada sore harinya.

Pihak Alobi Foundation lalu koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan RKW Bangka Belitung untuk lakukan evakuasi.

Evakuasi akhirnya dilaksanakan oleh Alobi Foundation, BKSDA, dan pelapor pada Senin (8/5/2023) pagi.

“Sangat disayangkan sekali hewan ini ditemukan dalam keadaan mati dengan kondisi yang sangat mengenaskan,” ujar relawan Alobi Foundation, Yogi Pratama lewat keterangan video.

Dalam video, Ia menunjukkan bahwa sirip pesut dalam kondisi terpotong diduga dilakukan oleh masyarakat. Selain itu, ekor satwa juga tampak tak utuh.

Ketika dihubungi oleh Garda Animalia pada Senin (8/5/2023), Yogi nyatakan bangkai berukuran lebih dari satu meter itu sudah dalam kondisi seperti membusuk. Dalam rekaman terlihat bangkai sudah dikerubungi lalat.

Lebih lanjut, Dia memperkirakan binatang dengan bobot sekitar 80 sampai 90 kilogram itu mati karena terbawa ombak ke tepi pantai.

“Saya rasa dia berburu makanan di perairan dangkal, terbawa ombak ke bibir pantai. Karena di sana banyak sampah jadi mungkin dia terjebak, tidak bisa kembali ke laut lagi,” kata Yogi.

Dalam keterangan terpisah, Manajer Alobi Foundation Endi Yusuf mengatakan pihaknya bersama BKSDA dan dokter hewan telah lakukan nekropsi satwa. Hal itu guna mengetahui kondisi mamalia tersebut lebih lanjut.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments