Gardaanimalia.com – Indonesia dikenal sebagai negara tropis “mega biodiversity” dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi. Hanya berada satu tingkat di bawah Brazil, Indonesia memiliki total ratusan ribu jenis hayati yang terdiri dari jenis tumbuhan, satwa, serangga, gastropoda, jamur dan lumut. Sebagian diantaranya merupakan jenis endemik yang tidak ditemukan di daerah lainnya.
Ironisnya, Indonesia juga masuk dalam daftar negara dengan tingkat kepunahan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Menempati peringkat ke-6 keanekaragaman hayati di Indonesia terancam oleh kerusakan lingkungan, eksploitasi berlebihan dan perubahan iklim.
Ancaman ini dapat menurunkan angka populasi tumbuhan dan satwa yang berujung pada kepunahan jenis. Beberapa jenis satwa Indonesia, seperti orangutan, Harimau sumatra, Badak jawa, Gajah sumatra, tercatat dalam daftar merah IUCN dengan status Kritis. Satwa-satwa ini hanya satu langkah lagi menuju kepunahan. Akankah satwa-satwa ini menyusul Harimau jawa yang dinyatakan punah di tahun 1980-an?
Berikut beberapa jenis satwa yang paling terancam punah di Indonesia:
1. Badak
Terdapat dua jenis badak yang hidup di Indonesia, yaitu Badak jawa atau Badak bercula satu-kecil (Rhinoceros sondaicus) dan Badak sumatra (Dicerorhinus Sumatrensis). Keduanya merupakan mamalia terlangka di bumi bersama dengan tiga jenis badak lainnya.
Jumlah populasi kedua jenis satwa ini di habitatnya sangat sedikit. Hal tersebut membuat IUCN (International Union for Conservation of Nature) menjadikan satwa badak wajib dilindungi dengan status Kritis/ Critically endangered (CR).
Degradasi dan hilangnya habitat serta perburuan menjadi ancaman bagi puluhan individu Badak yang masih tersisa. Pembangunan yang dilakukan manusia memerlukan perluasan lahan hingga mencapai habitat badak. Pembukaan hutan dan penebangan kayu mulai bermunculan di kawasan lindung dimana satwa-satwa ini hidup di Indonesia.
2. Orangutan
Di Indonesia, ada tiga spesies Orangutan yaitu Orangutan sumatra (Pongo abelii), Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus), dan Orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Sayangnya, kini primata pemakan buah-buahan ini sudah terancam punah. Menurut IUCN, selama 75 tahun terakhir populasi Orangutan sumatra telah berkurang sebanyak 80%. Diperkirakan, pada tahun 2019 lalu, Orangutan sumatra hanya tinggal 14.500 ekor saja sesuai data dari Orangutan Information Centre (OIC). Berdasarkan data Forum Orangutan Indonesia (Forina), saat ini diperkirakan jumlah Orangutan kalimantan hanya tinggal 57 ribu saja. Sementara jumlah Orangutan tapanuli hanya tinggal 800 ekor saja.
IUCN menempatkan seluruh jenis orangutan dalam daftar merah dengan status Kritis/ Critically endangered (CR). Selain kehilangan habitat, adanya permintaan lokal, nasional, dan internasional yang sebagian besar untuk dijadikan hewan peliharaan dan objek sirkus, membuat kondisinya di ambang kepunahan.
Baca juga: Mengenal Orangutan, Si Kera Besar yang Terancam Punah
3. Kukang jawa
Terdapat total 3 jenis kukang di Indonesia, salah satu jenisnya yaitu Kukang jawa (Nycticebus javanicus), merupakan kukang yang paling terancam keberadaannya di Indonesia. Dari laporan International Animal Rescue (IAR) diperkirakan populasi satwa Indonesia ini mengalami penurunan hingga 80 persen selama 24 tahun terakhir.
Populasi kukang mengalami penurunan tajam karena diburu untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan eksotis, dan kadang-kadang untuk obat tradisional. Populasi yang tersisa memiliki kepadatan yang rendah, dan kehilangan habitat merupakan ancaman besar bagi kelestariannya. Untuk alasan ini IUCN menetapkan statusnya sebagai spesies Kritis/ Critically endangered (CR). Kukang jawa juga termasuk ke dalam daftar “25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia” tahun 2008–2010.
4. Harimau sumatra
Kucing besar dengan nama ilmiah Panthera tigris sumatrae ini merupakan satu-satunya sub-species harimau yang masih bertahan hidup di Indonesia.
Harganya yang selangit menyebabkan perburuan harimau banyak terjadi di wilayah Sumatra. Bagian tubuhnya seperti kulit, kuku, kumis, tulang belulang hingga tengkorak umum diperjualbelikan oleh sindikat perdagangan ilegal satwa liar.
Populasi Harimau sumatra terus menurun sepanjang tahunnya. Lembaga Internasional IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) mencatat bahwa jumlah Harimau yang masih bertahan di habitatnya diperkirakan berkisar antara 400–500 ekor saja. Satwa Indonesia ini telah masuk dalam daftar merah dengan status Kritis/ Critically endangered yang berarti keberadaannya tinggal selangkah lagi menuju kepunahan.
5. Gajah sumatra
Satwa Indonesia asal Sumatara, yaitu Gajah sumatra merupakan salah satu sub-spesies gajah asia, nama ilmiahnya Elephas maximus sumatranus.
Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000–2700 ekor gajah sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah sumatra lenyap akibat diburu, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Dan sekitar 83% habitat gajah sumatra telah menjadi wilayah perkebunan akibat alih fungsi lahan.